Ade Yasin Semakin Terjepit, KPK Terus Hadirkan Sejumlah Saksi
6/10/22
Bogor, Dinamika News -- Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) terus hadirkan sejumlah saksi, membuat posisi Bupati Bogor non aktif Ade Yasin semakin sulit dan terjepit. Setelah KPK temukan bukti elektronik terkait audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Jawa Barat.
KPK kembali hadirkan sejumlah saksi usai penggeledahan di empat lokasi baik di Kabupaten Bogor dan Bandung Jawa barat. Kini lembaga anti rasush itu, memanggil kembali enam pejabat Pemkab Bogor yang pernah diperiksa. Seperti pemeriksaan dari Bapenda dan BPKAD Kabupaten Bogor.
"Hari ini KPK kembali melakukan pemeriksaan kepada saksi-saksi yang sebelumnya mereka telah diperiksa untuk tersangka Ade Yasin," kata Plt Jubir KPK Ali Fikri, Jumat (10/06/2022).
Enam pejabat Kabupaten Bogor itu diperiksa untuk kedua kalinya di Gedung Merah Putih Jakarta selatan. Terkait anggaran tahun 2021 dalam kasus suap Laporan Keuangan Pemkab Bogor.
Karena dalam pernyataan Ade Yasin pada wartawan membantah kalau dirinya memerintahkan untuk mengumpulkan dana dari para kontraktor yang sering mendapat proyek di bumi tegar beriman.
Ke-enam pejabat itu diantaranya :
1. Arif Rahman, Kepala Bapenda Kab Bogor
2. Teuku Mulya, Kepala BPKAD Kabupaten Bogor
3. Ade Jaya Munadi, Mantan Kepala BPKAD Kabupaten Bogor/Inspektur Kabupaten Bogor
4. Andri Hadian, Sekretaris BPKAD Kabupaten Bogor
5. Hanny Lesmanawaty, Subkor Pelaporan BPKAD Kabupaten Bogor
6. Ruli Fathurahman, Kasubag Penatausahaan Keuangan Setda Kabupaten Bogor
KPK juga memanggil tiga ASN lainnya. Ke-tiga ASN tersebut untuk saksi tambahan untuk memperkuat dugaan pengumpulan dana dari para pengusaha kontraktor, mereka adalah :
1. Mika Rosadi, Kepala UPT Pajak Daerah Kelas A, Jonggol, Pemkab Bogor
2. Temsy Nurdin, Irban V Inspektorat Kabupaten Bogor
3. Solihin, PNS RSUD Cibinong.
Temuan KPK bukti elektronik hasil penggeledahan disinyalir terdapat perintah Bupati Bogor non aktif Ade Yasin. Terkait pengkondisian hasil laporan keuangan Pemkab Bogor, hingga munculnya dana siluman untuk menyuap auditor BPK yang mengantarkan Ade Yasin harus menggunakan rompi oranye untuk meraih Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
KPK terus mendalami perintah Ade Yasin tentang pengumpulan dana setoran dalam proyek a Beautiful city Sentul Pakansari. Hasil pebggeledah sebelumnya KPK menemukan bukti elektronik atas pengkondisian perintah setoran.
"KPK menemukan bukti elektronik yakni objek audit oleh perwakilan BPK Jabar untuk mengkondisikan hasil laporan pemeriksaan keuangan Pemkab Bogor atas perintah Ade Yasin," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri pada wartawan. Senin, (6/6/2022) pekan lalu. (Den)