-->

IWO Bogor Kecam Keras Dugaan Pelecehan Seksual oleh Kades Wargajaya kepada Wartawati

Ketua IWO Bogor Raya, Brodin, mengecam keras tindakan yang diduga dilakukan oleh Kades Wargajaya, 

Bogor, DINAMIKA NEWS – Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Bogor Raya, Brodin, mengecam keras tindakan yang diduga dilakukan oleh Kepala Desa (Kades) Wargajaya, Ooy Tamami, terhadap seorang wartawati Media Kabar Daerah. Insiden ini terjadi pada Rabu siang di Kantor Desa Wargajaya, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, saat wartawati tersebut tengah menjalankan tugas jurnalistiknya.

Dugaan pelecehan terjadi ketika wartawati tersebut meminta klarifikasi mengenai permasalahan di lingkungan pemerintahan desa. Namun, alih-alih mendapatkan jawaban profesional, ia malah menerima perlakuan yang tidak pantas dari Ooy Tamami. Diduga, dengan alasan memberikan ongkos jalan, Ooy menyelipkan amplop berisi uang ke area sensitif wartawati tersebut. Kejadian ini disaksikan oleh seorang wartawan lain bernama Warno.

Menanggapi insiden tersebut, wartawati yang merasa dilecehkan langsung berteriak dan menegaskan bahwa tindakan tersebut adalah pelecehan. 

"Pak Kades itu kurang ajar! Ini pelecehan, Pak! Bapak ini pelecehan!" ujarnya sambil mengejar Ooy yang buru-buru masuk ke ruangannya.

Ketua IWO Bogor Raya, Brodin, sangat mengecam tindakan tidak terpuji ini dan meminta agar pihak berwenang segera mengambil langkah hukum. 

"Kami mengecam keras segala bentuk pelecehan terhadap jurnalis, terutama terhadap wartawati yang sedang menjalankan tugasnya. Ini bukan hanya mencoreng dunia jurnalistik, tetapi juga menunjukkan penyalahgunaan kekuasaan yang tidak bisa ditoleransi," tegas Brodin.

Selain dugaan pelecehan seksual, Ooy Tamami juga tengah menghadapi persoalan hukum lainnya. Ia diduga memalsukan surat tanah dan menjualnya, bahkan memasukkan tanah tersebut ke dalam Program Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). 

Kasus ini telah dilaporkan ke Mabes Polri sejak Desember 2023, menambah daftar masalah yang dihadapi oleh Ooy Tamami. Citra Ooy sebagai kepala desa semakin terpuruk, terlebih dengan pengunduran diri beberapa anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Wargajaya yang merasa tidak puas dengan kepemimpinannya.

Brodin menegaskan bahwa kasus ini harus diproses secara hukum agar dapat menjadi pelajaran bagi pejabat publik lainnya. 

"Kami akan mengawal kasus ini sampai tuntas. Tidak boleh ada pembiaran terhadap tindakan yang merendahkan martabat seorang wartawan dan dugaan penyalahgunaan jabatan yang merugikan masyarakat," tambahnya.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari Camat, Sekcam Sukmakmur, atau Kades Ooy Tamami terkait insiden ini. (**)

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel