NU Luncurkan Logo Kongres Pendidikan Sebagai Bagian Peringatan Harlah Ke-102 - Dinamika News
News Update
Loading...

1/20/25

NU Luncurkan Logo Kongres Pendidikan Sebagai Bagian Peringatan Harlah Ke-102

 Logo Kongres Pendidikan NU di Harlah Ke-102 Nahdlatul Ulama
Jakarta, DINAMIKA NEWS – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah meluncurkan logo resmi untuk Kongres Pendidikan NU sebagai bagian dari rangkaian acara Hari Lahir (Harlah) Ke-102 Nahdlatul Ulama. Peluncuran ini berlangsung dalam acara Pra-Kongres Pendidikan NU di Hotel Acacia, Jakarta Pusat, pada Sabtu (18/1/2025).

Peluncuran logo dilakukan secara simbolis oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Ketua PBNU Alissa Wahid, dan Ketua LP Ma'arif NU Ali Ramdhani. Dalam acara tersebut, makna dan filosofi di balik logo juga dijelaskan kepada para hadirin.

Filosofi Logo Kongres Pendidikan NU

Logo Kongres Pendidikan NU ini terdiri dari tiga elemen utama yang saling melengkapi. Pertama, gambar buku yang terbuka melambangkan kitab atau sumber ilmu pengetahuan. Elemen ini menegaskan pentingnya pendidikan berbasis literasi dan keilmuan dalam tradisi NU.

Kedua, simbol lima pilar berwarna emas menggambarkan berbagai jalur pendidikan di bawah naungan NU. Pilar-pilar ini mencakup pondok pesantren, sekolah-sekolah yang dikelola oleh LP Ma'arif NU, dan perguruan tinggi NU, sebagai wujud keberagaman jalur pendidikan yang dikembangkan oleh organisasi.

Ketiga, bagian atas logo dihiasi dengan logo kebesaran NU. Simbol ini terdiri dari jagat yang dihiasi lima dan sembilan bintang, huruf ‘dhad’, serta tambang yang terikat melintasi jagat. Elemen-elemen ini merupakan simbol utama identitas NU yang menunjukkan komitmen organisasi terhadap pendidikan berbasis nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jama’ah.

Agenda Kongres Pendidikan NU

Kongres Pendidikan NU dijadwalkan berlangsung di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, pada 22-23 Januari 2025. Kongres ini menjadi momentum penting untuk merumuskan arah dan strategi pendidikan NU di masa depan.

Dalam sambutannya, KH Yahya Cholil Staquf menyampaikan bahwa pendidikan dan keluarga adalah dua elemen utama yang menjadi visi para pendiri NU. “Inisiatif ini memang didesain dalam sistematika dua tonggak besar, yaitu pendidikan dan keluarga. Dua tonggak besar ini adalah tonggak utama dalam visi yang dirumuskan oleh para pendiri NU untuk membangun peradaban,” ujar Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang tersebut.

Rekonstruksi Sistem Pendidikan di Era Digital

Ketua LP Ma'arif NU, Muhammad Ali Ramdhani, menekankan pentingnya pembaruan sistem pendidikan agar relevan dengan tantangan zaman. “Tugas lembaga pendidikan saat ini adalah merekonstruksi sistem pendidikan agar mampu membentuk karakter yang tangguh, adaptif, dan bermoral. Dengan karakter inilah, kita mampu menghadapi tantangan zaman, termasuk di era digital,” jelasnya.

Kongres Pendidikan NU diharapkan dapat menjadi ajang diskusi dan pengambilan keputusan strategis yang akan membawa dampak positif bagi sistem pendidikan di lingkungan NU, sekaligus mencetak generasi yang tangguh dan berdaya saing di tengah perubahan global. (**)

Share with your friends

Give us your opinion
Notification
Aktifkan loncengnya jika ingin update artikel di web ini.
Done