-->

Dugaan Penyalahgunaan Dana Desa: Desa Watch Tegas Kawal Anggaran dan Tindak Oknum Nakal

Ketua MPB Bunda Atik serius kawal anggaran desa yang banyak disalahgunakan aparatur desa.
Bogor, DINAMIKA NEWS -- Di Kecamatan Ciasrua, Kabupaten Bogor, muncul dugaan penyalahgunaan dana desa yang mengarah pada laporan fiktif, terutama dalam program ketahanan pangan. Salah satu desa yang telah menyelesaikan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) 100 persen menjadi sorotan setelah tim investigasi tidak menemukan sapi yang dilaporkan, dan kandang baru saja dibangun. Informasi menyebutkan sapi tersebut sedang "dititipkan," memunculkan kecurigaan bahwa laporan itu tidak sesuai fakta.

Kasus ini hanya salah satu dari puluhan desa yang kini sedang diselidiki terkait indikasi penyelewengan dana desa. Menurut Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Markas Pejuang Bogor (LSM MPB) Bunda Atiek, pihaknya bersama Pemerintah Kabupaten Bogor, Inspektorat, dan aparat penegak hukum berkomitmen memastikan anggaran desa digunakan dengan tepat.

"Kami tidak rela anggaran negara disalahgunakan. Tujuan kami adalah memastikan dana tersebut dikembalikan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan di masa depan," ujar Bunda Atiek.

Dari total 23 desa yang sedang dalam investigasi, beberapa telah dilaporkan ke Inspektorat. Desa yang terbukti menyelewengkan dana akan diberikan kesempatan untuk mengembalikan uang tersebut. Namun, jika terbukti ada unsur kesengajaan, proses hukum akan ditempuh tanpa toleransi.

"Kami tidak bertujuan memenjarakan kepala desa, tapi untuk memberikan efek jera. Dana desa adalah hak masyarakat, dan kami ingin memastikan itu digunakan sesuai peruntukannya," tegas Bunda Atiek.

Pengawasan Ketat dan Sistem Transparansi

Bunda Atiek menekankan pentingnya pengawasan ketat, terutama dengan adanya sistem pelaporan digital yang memungkinkan transparansi. Ia juga mengimbau pendamping desa dan Inspektorat untuk lebih teliti dalam memantau penggunaan anggaran.

"Pengawasan harus detail, tidak ada lagi ruang untuk penyelewengan. Dengan media sosial desa, masyarakat juga bisa memantau perkembangan kegiatan desa secara langsung," tambahnya.

Indikasi Penyelewengan di Beberapa Desa

Dari 100 desa yang disurvei, sebagian kecil terindikasi melakukan tindak pidana korupsi, termasuk laporan fiktif dan penggelapan dana. Beberapa kasus telah masuk tahap pemeriksaan lebih lanjut.

Kasus dugaan laporan fiktif sapi di Kecamatan Ciasrua menjadi contoh nyata bagaimana lemahnya pengawasan bisa membuka peluang untuk penyalahgunaan anggaran. Dukungan Bupati baru diharapkan dapat membawa kebijakan yang lebih akuntabel dan transparan.

Peringatan Tegas untuk Oknum Nakal

Bunda Atiek menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas, bahkan jika harus sampai ke pengadilan. Ia juga mengingatkan para oknum yang berniat menyalahgunakan dana desa.

"Kami ingin desa-desa di Kabupaten Bogor lebih baik. Kepada mereka yang mencoba menyalahgunakan anggaran, kami pastikan akan ada sanksi tegas. Ini bukan hanya soal hukum, tetapi soal kepercayaan masyarakat yang tidak boleh dikhianati," pungkasnya.

Dengan pengawasan yang lebih ketat dan komitmen kuat dari semua pihak, diharapkan dana desa dapat sepenuhnya bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat tanpa ada penyelewengan di masa depan. (Nan)

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel