Sejumlah Mahasiswa Kembali Kejalan, Kejari Bogor Dituding Ayam Sayur
3/17/22
Bogor, Dinamika News -- Presidium Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Peduli Aset Negara kembali turun kejalan. Setelah sejumlah aspirasi yang disampaikan sebelumnya tak pernah disikapi penegakan hukum. Kejaksaan Negeri Kota Bogor disebut pendemo ayam sayur.
Para demo menyampaikan aspirasi di dua tempat, satu kawasan istana Bogor dan dilanjut di Kejaksaan Negeri Kota Bogor, hingga terjadi bakar ban dan kepulan asap hitam membumbung tinggi ke udara, Kamis (17/03/22) petang.
Para pendemo dari Mahasiswa Pancasila (MAPANCAS) Kota Bogor, Gerakan Pemuda Nusantara Kota Bogor, Jampe Jokowi Bogor Raya, Pemuda Nasionalis Kota Bogor dan Pemuda Pendamping Kota Bogor.
Para pendemo mendesak agar mafia pajak dan penyerobotan tanah negara di Kota Bogor yang nilainya cukup pantastis segera diusut. Mereka menyebut nilai kerugian negara mencapai Rp 3,6 Triliun. Sebelumnya para pendemo pernah berkirim surat ke KPK, Kejaksaan Agung RI dan Mabes Polri termasuk Kementerian Kesehatan RI di Jakarta.
Setelah sekian lama tak ada langkah hukum, para demonstran kembali mempertanyakan niat Kejaksaan Negeri Bogor untuk mengusut dugaan penyimpangan tersebut. "Kami ada surat dari Kejagung RI agar Kejaksaan Negeri Kota Bogor mengusut dugaan penyimpangan tersebut. Tapi kenyataan, Kejari Kota Bogor tak ubahnya ayam sayur," kata Demonstran.
Saat berlangsungnya demo ditengah guyuran hujan lebat, para demonstran tak menyerah untuk menyampaikan aspirasi masyarakat Kota Bogor atas dugaan mafia tanah dan penggelapan pajak.
Petugas Polisi Wanita (Polwan) Polresta Bogor Kota turut menjadi bagian dalam pengamanan aksi demo tersebut. Bahkan, berada di posisi terdepan di hadapan para pendemo. Meski di guyur hujan, Polwan tak gentar sedikit pun untuk mundur di aksi tersebut.
Pantauan dilapangan pukul 15.00 WIB, terlihat petugas berseragam lengkap tengah berbaris rapi dihadapan pendemo. Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dan Dandim 0606/Kota Bogor Kolonel Inf. Robby Bulan turun langsung mengamankan aksi demo.
Selain itu, terlihat juga Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, dan Dandim 0606/Kota Bogor Kolonel Inf. Robby Bulan memantau aksi demo di belakang petugas kepolisian yang berbaris terdepan.
Meski diguyur hujan, aksi demo Mahasiswa yang mengatasnamakan Gerakan Presidium Mahasiswa dan Pemuda Peduli Aset Negara (GEMPPAR) itu masih terus berlangsung di Jalan Sudirman.
Para pendemo terus berorasi menyampaikan aspirasinya soal dugaan penyerobotan tanah negara yang dikuasai oleh PT Brajamustika, Kota Bogor yang terletak di Jalan dr Semeru.
Dalam orasinya, pendemo ini kecewa terhadap Pemerintah Kota Bogor, terlebih Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Bogor yang dinilai tidak kooperatif dalam mengatasi permasalahan soal dugaan mafia tanah yang merugikan negara hingga triliunan rupiah.
Menurut pendemo, aset tanah yang merugikan negara itu luasnya sekitar 234.720 atau hampir 24 hektar, yang dimulai dari Bogor Golf Club (BGC) hingga ruko-ruko yang membentang di sepanjang Jalan dr Semeru.
Tak hanya itu, para pendemo juga melakukan orasi dibarengi dengan pembakaran ban di tengah jalan di hadapan polisi.
Polisi yang berjaga memadamkan api yang dibakar oleh mahasiswa. Hingga aksi demo berjalan damai dan mengakhiri dengan tertip.
(Den)