Kaum Ibu Serbu Panen Perdana Sayuran Hidroponik Lembur Hejo Kampung KB Madani Sukatani
12/22/19
Dinamika News, Bogor - Kampung KB Madani di serbu kaum Ibu-ibu pada kegiatan Panen Perdana Tanaman Hidroponik Lembur Hejo di Kp Pabuaran Hilir RT 03/05 Desa Sukatani, Sabtu sore (21/12/2019).
Kaum ibu warga sekitar antusias memetik sendiri sayuran jenis Pakcoy, Salada, Cale, Basil dan Kangkung hasil tanaman Hidroponik di kebun ukuran 50 m2 yang dikelola Pengurus Tanaman Hidroponik Lembut Hejo.
Pengelola Tanaman Hidroponik, Debi Juliansah mengatakan di panen perdana ini, pengelola mengundang ibu-Ibu warga sekitar untuk memetik langsung dan merasakan sehatnya sayuran yang ditanam melalui Hidroponik.
"Untuk panen pertama kami jual dengan harga Rp 15.000 per kilogram, sementara pasaran sayuran Hidroponik Rp 25.000/kg. Dan ibu-Ibu bisa langsung memetik sendiri di kebun," kata Debi.
"Untuk panen pertama kami jual dengan harga Rp 15.000 per kilogram, sementara pasaran sayuran Hidroponik Rp 25.000/kg. Dan ibu-Ibu bisa langsung memetik sendiri di kebun," kata Debi.
Debi menjelaskan konsep tanaman Hidroponik diciptakan selain menghasilkan sayuran sehat tanpa bahan kimia, lokasi hidroponik juga dijadikan sebagai bahan edukasi dan wisata.
"Hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah," jelasnya.
Menariknya, kata Debi, proses pembibitan sejenis pakcoy dan selada, 7 hari kemudian menjadi kecambah sekitar 25 hari bisa panen. Sedikitnya ada 12 sampai 15 jenis tanaman yang sudah berjalan semuanya untuk kebutuhan sehari hari.
"Pengembangan ke depan warga akan diberi pendidikan semacam pelatihan agar setiap rumah bisa memiliki kebun hidroponik, sekarang untuk perawatan sehari hari saya dibantu dua orang yang fokus merawat tanaman yaitu M. Supriyadi dan Dendi Kurniawan, selainnya pemuda dan warga sekitarnya," ujarnya.
"Pengembangan ke depan warga akan diberi pendidikan semacam pelatihan agar setiap rumah bisa memiliki kebun hidroponik, sekarang untuk perawatan sehari hari saya dibantu dua orang yang fokus merawat tanaman yaitu M. Supriyadi dan Dendi Kurniawan, selainnya pemuda dan warga sekitarnya," ujarnya.
Sekretaris BPD Desa Sukatani, Yulianti diacara panen perdana mengungkapkan berawal dari hobi Debi Juliansah, ia senang bercocok tanam dia pernah bergabung dengan rekan rekannya Kominitas Hidroponik Kota Bogor (Kotahira). Kemudian dikembangkan di kampung halamannya.
Melihat prospek bagus, BPD dan Desa Sukatani memberikan perhatian khusus agar bisa memberikan pelatihan kepada warga khususnya para pemuda. Maka pihak Desa menganggarkan biaya pelatihan yang diusulkan ke Musrenbangdes Sukatani sehingga diakomodir biaya pelatihan warga Rp 30juta untuk 25 orang peserta dibagi beberapa kelompok.
"Untuk pengembangan, tahun depan kita akan ekspansi di lokasi lain tidak jauh dari kampung sini juga, kita bersyukur Pemerintahan Desa Sukatani mendukung penuh usaha sayuran Hidroponik ini sebagai bentuk kemandirian warganya. Dan pihak desa akan membantu pengembangan pemasaran melalui DD TA 2020 sekitar Rp 50 juta ," ungkapnya.
"Untuk pengembangan, tahun depan kita akan ekspansi di lokasi lain tidak jauh dari kampung sini juga, kita bersyukur Pemerintahan Desa Sukatani mendukung penuh usaha sayuran Hidroponik ini sebagai bentuk kemandirian warganya. Dan pihak desa akan membantu pengembangan pemasaran melalui DD TA 2020 sekitar Rp 50 juta ," ungkapnya.
Sebagai bentuk syukur, sebagian hasil dari panen perdana ini, disumbangkan kepada anak-anak stanting di wilayah RW 5.
Hadir pada kesempatan tersebut Kasie Ekbang Abdul Gofar, Kasie Keuangan Desa, Zaenal, Ketua Kampung KB Madani yang juga menjabat Ketua RW 05 Cepi Supriadi, Ketua RT 03 Badrudin, para pemuda dan masyarakat sekitar. (Nan)