BOGOR, dinamikanews.id – Pengurus Daerah Mathla'ul Anwar Kabupaten Bogor menggelar kegiatan silaturahmi dan pembekalan bagi kepala madrasah dan para guru di lingkungan Mathla'ul Anwar, Senin (29/9/2025). Kegiatan ini bukan sekadar ajang temu, tetapi juga momentum strategis untuk memperkuat eksistensi madrasah di tengah arus perubahan dunia pendidikan modern.
Ketua PD Mathla'ul Anwar Kabupaten Bogor, KH Aziz Sarnata, ME, M.Pd, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan agenda rutin yang terus digelar sebagai bagian dari penguatan internal organisasi dan lembaga pendidikan di bawah naungan Mathla'ul Anwar.
"Tujuannya adalah mempererat antarlembaga, menyamakan persepsi, sekaligus membahas isu-isu aktual terkait keberlangsungan dan penguatan madrasah. Kami ingin madrasah menjadi pilihan utama bagi orang tua dan siswa, bukan sekadar alternatif," jelas KH Aziz.
KH Aziz menekankan bahwa masih ada anggapan keliru di masyarakat mengenai posisi madrasah dalam sistem pendidikan nasional. Banyak yang mengira madrasah bukanlah bagian dari sekolah formal, padahal statusnya setara dan diakui negara.
"Madrasah itu artinya sekolah. Ada madrasah ibtidaiyah yang setara SD, madrasah tsanawiyah setara SMP, dan madrasah aliyah setara SMA. Ini harus terus kami luruskan agar masyarakat paham," tegasnya.
Selain stigma, tantangan yang dihadapi madrasah di Kabupaten Bogor juga datang dari sisi infrastruktur. Banyak madrasah, terutama di wilayah pinggiran seperti Jasinga, Caringin, hingga Cariu, masih kekurangan sarana-prasarana memadai.
"Ada gedung yang kurang layak, perpustakaan terbatas, hingga minimnya lahan. Kepala madrasah harus lebih peka dan kreatif, tapi ini tidak bisa ditangani sendiri. Perlu dukungan dari pemerintah daerah agar madrasah bisa berkembang," kata KH Aziz.
Menurutnya, masyarakat di daerah-daerah tersebut sangat haus akan pendidikan agama. Oleh karena itu, keberadaan madrasah sangat penting dan perlu terus ditumbuhkan, baik dari sisi jumlah maupun kualitasnya.
KH Aziz menegaskan bahwa madrasah bukan sekadar tempat belajar agama, tetapi juga wadah membentuk karakter generasi unggul,berilmu, beradab, dan berakhlak. Nilai-nilai moral dan spiritual menjadi fondasi utama yang ditanamkan sejak dini.
"Madrasah mengutamakan adab lebih tinggi dari ilmu. Tapi bukan berarti siswa madrasah tidak mampu di bidang lain. Banyak dari mereka berprestasi, bahkan di bidang olahraga seperti futsal dan pencak silat tingkat nasional," paparnya.
Menutup pernyataannya, KH Aziz menitipkan harapan agar perhatian terhadap madrasah bisa semakin ditingkatkan, terutama dari Pemerintah Kabupaten Bogor. Baik dari aspek fasilitas, kesejahteraan guru, hingga dukungan untuk siswa madrasah.
"Guru dan siswa madrasah adalah bagian dari warga Kabupaten Bogor. Sudah sepatutnya mereka mendapatkan perhatian dan perlakuan yang setara dengan sekolah-sekolah lain," pungkasnya. (**)