JAKARTA, dinamiknews.id -- Di tengah tantangan yang melanda pasar semen nasional, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) berhasil menunjukkan ketangguhan yang mengesankan. Pada semester pertama tahun 2025, perusahaan ini mencatatkan laba sebesar Rp266 miliar, meningkat 63% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Kinerja positif ini tidak hanya didorong oleh efisiensi biaya, tetapi juga oleh transformasi berkelanjutan yang berfokus pada solusi ramah lingkungan. Langkah ini semakin memperkuat posisi SBI sebagai salah satu pemain kunci dalam akselerasi industri hijau di Indonesia.
Direktur Utama SBI, Ainul Yaqin, menegaskan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil dari konsistensi seluruh tim dalam menjaga fundamental perusahaan tetap solid meskipun permintaan pasar mengalami penurunan.
"Fokus kami bukan sekadar menjaga kinerja finansial, tetapi menghadirkan solusi bangunan berkelanjutan. Strategi efisiensi dan inovasi hijau terbukti mampu memberikan nilai tambah, baik untuk pelanggan maupun untuk lingkungan," ujarnya.
Sepanjang semester I 2025, SBI berhasil menekan beban pokok pendapatan hingga 11,75%, yang berdampak pada peningkatan laba kotor sebesar 7,98% menjadi Rp1,03 triliun. EBITDA juga mengalami pertumbuhan sebesar 5,3% menjadi Rp835 miliar.
Selain penguatan finansial, SBI semakin agresif dalam menjalankan program dekarbonisasi. Dengan memanfaatkan energi alternatif, panel surya, dan penerapan teknologi Hydrogen Rich Gas (HRG) di Pabrik Narogong—yang merupakan yang pertama di Asia Tenggara—perusahaan ini berhasil menekan emisi sekaligus meningkatkan efisiensi energi.
Transformasi hijau ini tercermin dalam kontribusi 51% pendapatan yang berasal dari produk dan layanan berkelanjutan, termasuk semen merek Dynamix dan Semen Andalas. SBI juga memasarkan beton inovatif yang memiliki nilai tambah. Di sisi lain, perluasan dermaga dan fasilitas produksi di Tuban sedang disiapkan untuk menggarap pasar ekspor hingga satu juta ton per tahun, termasuk ke Amerika Serikat.
Meskipun industri semen nasional masih menghadapi tantangan akibat lemahnya daya beli dan keterlambatan proyek infrastruktur, SBI menegaskan komitmennya untuk terus mengedepankan efisiensi, inovasi teknologi ramah lingkungan, serta memperluas kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan. Langkah strategis ini menunjukkan komitmen SBI dalam mendukung target Net Zero Emission Indonesia 2050, dengan menciptakan solusi bangunan yang tidak hanya efisien tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan. (**)
