Yantie Rachim Tinjau Korban Bencana, Sampaikan Belasungkawa dan Dukung Pemulihan
istri Wali Kota Bogor, Yantie Rachim, mengunjungi keluarga Jaelani yang terdampak bencana di RT 1/RW 2, Kelurahan Ciluar, Bogor Utara, Selasa (4/3/2025). |
Bogor, DINAMIKA NEWS -- Ketua Jabar Bergerak Kota Bogor sekaligus istri Wali Kota Bogor, Yantie Rachim, mengunjungi keluarga Jaelani yang terdampak bencana di RT 1/RW 2, Kelurahan Ciluar, Bogor Utara, pada Selasa (4/3/2025). Dalam musibah tersebut, putra bungsu keluarga Jaelani yang baru berusia 11 bulan meninggal dunia, sementara sang istri, Novi, masih menjalani perawatan di RSUD Kota Bogor.
Dalam kunjungannya, Yantie menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban dan mengajak masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi bencana.
"Kita juga harus selalu ingat untuk berdoa, memohon perlindungan kepada Allah agar ke depan tidak ada lagi bencana di Kota Bogor," ujarnya.
Setelah mengunjungi rumah duka, Yantie melanjutkan perjalanan ke RSUD Kota Bogor untuk bertemu langsung dengan Novi. Ia memastikan kondisi pasien cukup stabil dan sudah bisa diajak berbicara.
"Saat kejadian, Ibu Novi belum tahu bahwa anaknya meninggal. Apalagi, kondisinya sendiri juga membutuhkan perawatan. Awalnya, saya ragu untuk menyampaikan kabar duka ini, tapi ternyata beliau sudah memiliki firasat," ungkapnya.
Menurut Yantie, Novi mengalami patah tulang pinggul akibat tertimpa reruntuhan tembok rumahnya dan akan segera menjalani operasi.
"Operasi akan dijadwalkan, dan saya akan terus memantau perkembangan pasien di RSUD," tambahnya.
Tidak berhenti di RSUD, Yantie bersama Jabar Bergerak Kota Bogor melanjutkan kunjungan ke wilayah Empang yang juga terdampak bencana.
"Sebagai seorang ibu, saya ingin melihat langsung kondisi warga yang terdampak agar Pemkot juga bisa bergerak cepat dalam menangani situasi ini," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Tim Medik RSUD Kota Bogor, Yuyung Susanti, menyatakan bahwa kondisi Novi terus membaik dan rasa sakitnya sudah berkurang. Namun, pihak rumah sakit tetap akan menjadwalkan operasi untuk menangani patah tulang pinggulnya.
"Kami akan mengecek kondisi pasien lebih lanjut sebelum menentukan jadwal operasi," ujarnya.
Dengan kondisi cuaca yang masih berpotensi ekstrem, Yantie Rachim menegaskan pentingnya kesiapsiagaan dan koordinasi dalam menghadapi bencana, sekaligus memastikan bahwa para korban mendapatkan bantuan dan perawatan yang optimal. (Ismet)