Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim bersama BPBD Kota Bogor. |
Bogor, DINAMIKA NEWS -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi curah hujan yang tinggi hingga sangat tinggi pada bulan Maret, terutama di wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. BMKG juga mengingatkan agar kewaspadaan diperhatikan pada periode dasarian ketiga (21-31 Maret), di mana curah hujan di Pulau Jawa diprediksi mencapai 200-300 mm. Kondisi cuaca ekstrem ini berisiko menimbulkan jarak pandang terbatas serta meningkatkan ancaman banjir dan longsor di beberapa titik rawan.
Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor menggelar apel siaga bencana di Kantor BPBD Kota Bogor, Kelurahan Kayu Manis, Kecamatan Tanah Sareal, pada Selasa (11/3/2025). Acara ini dipimpin oleh Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, bertujuan untuk memastikan kesiapan peralatan dan personel BPBD dalam menghadapi cuaca ekstrem dan meminimalisir risiko bencana melalui upaya mitigasi yang matang.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Dedie menekankan pentingnya kesiapan BPBD dalam menangani bencana yang mungkin terjadi, meskipun dengan keterbatasan peralatan dan sumber daya manusia. Dedie mengapresiasi pencapaian BPBD dalam menangani lebih dari 1.000 kejadian bencana setiap tahunnya di Kota Bogor, serta mengungkapkan kebanggaannya atas dedikasi mereka.
"Saya bangga terhadap BPBD. BPBD adalah unit kerja pertama yang saya kunjungi saat pertama kali menjabat sebagai Wali Kota Bogor. Saya ucapkan terima kasih atas semua semangat dan upaya yang sudah dilakukan serta yang akan terus kita lakukan bersama," ujar Dedie.
Usai apel, Dedie A. Rachim meninjau berbagai fasilitas di kantor BPBD, termasuk Ruang Pusdalops, Ruang Darlog, dan Pos Komando Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi, untuk memastikan kesiapan operasional dalam menghadapi bencana. Dedie juga mengapresiasi kolaborasi dan sinergitas yang telah terjalin antara BPBD dan berbagai pihak dalam mitigasi bencana.
Di kesempatan yang sama, Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Hidayatulloh, melaporkan bahwa sejak awal bulan Maret 2025, Kota Bogor telah dilanda 170 bencana di enam kecamatan. BPBD terus berupaya melakukan mitigasi, salah satunya melalui program kelurahan tangguh bencana sebagai sistem peringatan dini yang efektif.
Hidayatulloh menjelaskan bahwa BPBD telah mengaktifkan Ruang Pusdalops, dilengkapi dengan berbagai teknologi dan sistem informasi untuk merespons laporan dan aduan masyarakat mengenai kebencanaan secara cepat dan tepat.
"Dengan adanya sistem ini, kami dapat menerima laporan dari masyarakat dengan lebih efektif, serta memberikan informasi dan solusi yang tepat dalam menghadapi bencana," ujar Hidayatulloh.
Dengan adanya apel siaga dan langkah-langkah mitigasi yang terencana, Pemerintah Kota Bogor bersama BPBD berkomitmen untuk terus menjaga kesiapan dalam menghadapi cuaca ekstrem yang dapat terjadi kapan saja. (Ismet)