Asta Protas Kemenag Berdampak: Delapan Program Prioritas untuk Mewujudkan Indonesia yang Lebih Baik
Menteri Agama, Nasaruddin Umar. |
Jakarta, DINAMIKA NEWS -- Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar baru-baru ini mengenalkan Asta Protas Kemenag Berdampak, yang berisi delapan program prioritas untuk mendukung terwujudnya Asta Cita dan 17 program prioritas yang telah ditetapkan oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming. Program-program ini diharapkan akan memberikan dampak positif langsung pada masyarakat selama periode 2025 hingga 2029.
Menag Nasaruddin mengungkapkan bahwa Asta Protas ini merupakan langkah konkret Kementerian Agama (Kemenag) untuk mencapai tujuan besar yang telah ditetapkan pemerintah. Delapan program prioritas Kemenag tersebut mencakup berbagai aspek kehidupan, mulai dari kerukunan umat beragama hingga digitalisasi tata kelola. Berikut adalah delapan program prioritas yang menjadi fokus utama Kemenag:
1. Meningkatkan Kerukunan dan Cinta Kemanusiaan
Kemenag berkomitmen untuk meningkatkan kerukunan antarumat beragama dengan penguatan moderasi beragama serta pengembangan kurikulum berbasis cinta kemanusiaan. Program ini juga mencakup pemberdayaan rumah ibadah dan penguatan peran KUA dalam mendeteksi dini potensi konflik keagamaan.
2. Penguatan Ekoteologi
Menanggapi krisis iklim global, Kemenag akan menginisiasi pelestarian lingkungan berdasarkan nilai-nilai agama. Program ini mencakup penanaman pohon, penggalangan wakaf pohon, dan penerapan konsep green building di lembaga pendidikan agama. Kemenag juga berencana untuk mengintensifkan pelatihan berbasis kesadaran lingkungan.
3. Layanan Keagamaan Berdampak
Kemenag akan memperkuat layanan keagamaan dengan fokus pada penguatan bimbingan perkawinan, pembangunan KUA yang inklusif, serta peningkatan literasi keagamaan, terutama bagi difabel. Program ini juga mencakup peningkatan layanan di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).
4. Mewujudkan Pendidikan Unggul, Ramah, dan Terintegrasi
Kemenag akan terus mengembangkan lembaga pendidikan agama dan keagamaan agar lebih unggul, relevan, dan inklusif. Salah satu fokus utama adalah penyelesaian Program PPG Guru Dalam Jabatan dan pemberian beasiswa pendidikan untuk meningkatkan kualitas SDM.
5. Pemberdayaan Pesantren
Pesantren akan terus dikembangkan sebagai lembaga pendidikan yang aman, ramah anak, dan inklusif. Kemenag juga akan memperkuat kemandirian pesantren melalui bantuan inkubasi bisnis dan mendirikan pesantren internasional untuk meningkatkan kualitas dan rekognisi lulusan pesantren.
6. Pemberdayaan Ekonomi Umat
Potensi dana sosial keagamaan Indonesia yang sangat besar, seperti zakat, akan dimaksimalkan oleh Kemenag. Program ini bertujuan untuk mengoptimalkan tata kelola dana sosial agar dapat memberdayakan ekonomi umat dengan tepat sasaran.
7. Sukses Haji
Kemenag berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah haji, termasuk dalam hal persiapan, pelaksanaan ibadah, dan pasca-haji. Program ini juga mencakup penguatan ekosistem ekonomi haji, termasuk meningkatkan ekspor bahan makanan nusantara untuk kebutuhan jemaah.
8. Digitalisasi Tata Kelola
Digitalisasi tata kelola menjadi kunci untuk menciptakan layanan keagamaan yang lebih efisien, transparan, dan mudah diakses. Kemenag berencana untuk mengintegrasikan berbagai sistem informasi ke dalam satu aplikasi yang memudahkan pengelolaan data serta reformasi birokrasi berbasis digital.
Melalui program-program ini, Kemenag berharap dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembangunan Indonesia, baik di bidang sosial, pendidikan, ekonomi, maupun agama. Dengan langkah-langkah ini, Kemenag bertekad untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik, lebih sejahtera, dan lebih berkelanjutan. (**)