Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, dalam sebuah kegiatan retret kepala daerah di Akmil Magelang. |
Bogor, DINAMIKA NEWS -- Kota Bogor, yang setiap tahun tercatat menghadapi sekitar 1.000 kejadian bencana, termasuk angin puting beliung, tanah longsor, kebakaran, pohon tumbang, banjir, dan banjir lintasan, membutuhkan langkah-langkah mitigasi yang lebih konkret dan terkoordinasi. Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, dalam sebuah kegiatan retret kepala daerah di Akmil Magelang, mengingatkan pentingnya kewaspadaan serta persiapan mitigasi bencana yang matang untuk mengurangi risiko, meminimalkan dampak, dan memastikan respons yang lebih efektif terhadap bencana yang bisa terjadi kapan saja.
Salah satu upaya utama yang tengah direncanakan adalah normalisasi saluran air, drainase, kali, dan sungai di seluruh wilayah Kota Bogor. Langkah ini bertujuan untuk mencegah terjadinya banjir dan banjir lintasan yang sering kali menjadi momok bagi warga Kota Bogor. Dalam rangka mendukung upaya ini, Dedie menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk segera memetakan lokasi prioritas yang membutuhkan perbaikan guna mengurangi risiko bencana di masa depan.
Selain itu, Dedie juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Bogor untuk lebih bijak dalam mengelola sampah, dengan tidak membuang sampah sembarangan. Ia mendorong pemberdayaan bank sampah di tingkat RT sebagai bagian dari langkah konkret untuk menjaga kebersihan lingkungan. "Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Bogor agar tidak lagi membuang sampah ke sungai. Sehingga potensi bencana bisa kita kurangi," ujarnya di Magelang pada Selasa (25/2/2025).
Pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat juga menjadi sorotan Dedie. Ia menekankan bahwa kebiasaan masyarakat dalam mengelola sampah harus lebih bijaksana. Dengan memulai pemberdayaan bank sampah di tingkat RT, masyarakat dapat lebih aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan dan, pada gilirannya, berkontribusi pada pengurangan risiko bencana.
Melalui langkah-langkah ini, Pemerintah Kota Bogor berharap dapat mengurangi frekuensi dan dampak bencana yang terjadi setiap tahunnya, sekaligus menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan aman bagi warganya. Keterlibatan masyarakat dalam mendukung program mitigasi bencana juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup warga Kota Bogor secara keseluruhan. (Ismet)