Fokus Tangani Lonjakan Harga Beras: Pesan Tegas Sekjen Kemendagri untuk BULOG
1/17/25
![]() |
Tumpukan karung beras di gudang BULOG |
“Jadi tidak hanya memaparkan semua rata begitu. Kami mohon betul untuk BULOG
ini menjawab permasalahan jadi daerah-daerah,” ujar Tomsi.
Harga Beras yang Melonjak di Daerah Tertentu
Tomsi mengungkapkan bahwa harga beras di beberapa wilayah Indonesia Timur
mencapai Rp16 ribu per kilogram atau lebih. Bahkan, di Kabupaten Intan Jaya,
Papua, harga tertinggi tercatat mencapai Rp54 ribu per kilogram, jauh di atas
rata-rata nasional.
Kondisi serupa juga terjadi di Sumatra, khususnya di Kabupaten Kepulauan
Anambas, di mana harga beras menyentuh Rp18.500 per kilogram. Sementara itu, di
Jakarta Utara, harga beras berada di angka Rp15.732 per kilogram, yang juga
tergolong tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional.
Tomsi Tohir mengapresiasi langkah BULOG dalam menjaga stabilitas harga beras
di berbagai wilayah. Namun, ia menegaskan perlunya langkah konkret yang lebih
terfokus pada daerah dengan lonjakan harga yang ekstrem. Salah satu solusi yang
diharapkan adalah optimalisasi penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga
Pangan (SPHP) atau strategi lain yang lebih efektif.
“BULOG harus memastikan ketersediaan dan keterjangkauan beras di
daerah-daerah yang paling terdampak. Ini penting untuk membantu masyarakat di
tengah tingginya harga pangan,” tambahnya.
Menjaga Daya Beli Masyarakat
Kemendagri berharap BULOG terus memperkuat perannya sebagai stabilisator
harga beras nasional. Fokus pada daerah-daerah yang mengalami lonjakan harga
menjadi krusial untuk menjaga daya beli masyarakat, terutama di wilayah-wilayah
dengan akses pangan yang terbatas.
“Upaya ini harus menjadi prioritas. Stabilitas harga beras adalah bagian
dari tanggung jawab kita bersama untuk melindungi kesejahteraan masyarakat di
tengah tantangan harga pangan yang terus meningkat,” tegas Tomsi.
Dengan langkah konkret dan kerja sama yang kuat, diharapkan masalah harga
beras yang tinggi dapat teratasi sehingga masyarakat di seluruh wilayah
Indonesia dapat merasakan dampak positif dari stabilitas harga pangan. (*)