Acara ini dihadiri oleh puluhan perwakilan media massa serta
organisasi wartawan seperti Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kab Bogor,
Ikatan Wartawan Online (IWO) Bogor Raya, dan Kelompok Kerja (Pokja) Wartawan.
Kegiatan dimulai pukul 13.00 WIB hingga selesai, dengan
menghadirkan narasumber seperti Ketua KPU Kabupaten Bogor, M. Adi Kurnia,
S.Hut, dan perwakilan media massa seperti H. Dedi Blue dan Ricki Noor, Pemimpin
Redaksi Radar Bogor.
Ketua KPU Kabupaten Bogor, Adi Kurnia dalam sambutannya
menekankan, peran strategis media massa sebagai jembatan komunikasi untuk
menyampaikan pesan pilkada kepada masyarakat luas, terutama generasi muda dan
milenial.
"Media massa adalah salah satu jembatan komunikasi yang
efektif untuk menyampaikan pesan-pesan pilkada kepada masyarakat. Kami berharap
media membantu menyukseskan target partisipasi pemilih kami sebesar 85 persen.
Saat ini, Kabupaten Bogor memiliki total 3.926.000 pemilih, di mana sekitar 2,1
juta di antaranya adalah generasi milenial dan Gen Z. Dengan keterlibatan aktif
media, kami optimistis target ini dapat tercapai,” kata Ketua KPU Kabupaten
Bogor, Adi Kurnia.
Adi juga mengatakan, beberapa tahapan pilkada yang telah dan
akan dilakukan oleh KPU Kabupaten Bogor. “Saat ini, kami sudah menyelesaikan
tahapan pelipatan dan penyortiran surat suara sebanyak 14 juta lembar. Debat
perdana pasangan calon juga telah sukses diselenggarakan. Dalam waktu dekat,
kami akan mengadakan debat kedua yang diharapkan lebih menarik perhatian publik
khususnya masyarakat Kabupaten Bogor,” bebernya.
Sementara itu, hadir sebagai narasumber dari Perwakilan PWI
Kabupaten Bogor, H. Deddy Julyawan atau Haji Deddy Blue mengingatkan, bahwa
independensi media dalam meliput pilkada harus dijaga.
Menurutnya, media tidak boleh berpihak atau menjadi bagian
dari tim sukses salah satu calon, melainkan harus netral dan profesional.
“Dalam konteks pilkada, media harus memegang teguh prinsip
independensi dan profesionalisme. Jangan sampai media justru menjadi bagian
dari tim sukses salah satu pasangan calon. Kondisi saat ini masih cukup
memprihatinkan, karena banyak media yang cenderung memihak,” tegas Dedy Blue.
Ia juga mengajak, media untuk memberikan pendidikan politik
yang objektif kepada masyarakat.
“Media harus menjadi rujukan informasi yang kredibel dan
netral, bukan menjadi alat propaganda. Dengan begitu, masyarakat bisa
menentukan pilihan dengan bijak,” terangnya.
Terpisah, Ketua PWI Kabupaten Bogor terpilih Periode 2024-2027,
Dedy Firdaus menambahkan, agar seluruh insan pers menjaga profesionalisme dan
menjunjung tinggi etika jurnalistik selama proses pilkada serentak 2024
berlangsung.
“Pilkada adalah momentum penting dalam demokrasi. Media
memiliki tanggung jawab moral untuk memberikan informasi yang akurat,
berimbang, dan independen. Jangan sampai terjadi penyalahgunaan media sebagai
alat kepentingan politik semata. Wartawan harus memegang teguh kode etik
jurnalistik, sehingga kepercayaan publik terhadap media tetap terjaga,” jelas
Dedy Firdaus.
Dedy Firdaus juga menyoroti peran media dalam meningkatkan
partisipasi pemilih, terutama di kalangan pemilih muda.
“Sebagai pilar keempat demokrasi, media memiliki tugas mulia
untuk memberikan edukasi politik kepada masyarakat, terutama kepada generasi
muda. Dengan kolaborasi yang baik antara media dan KPU, kami yakin partisipasi
masyarakat dalam pilkada 2024 akan meningkat secara signifikan,” tutupnya.
(Jamil)