Bogor, Dinamika News - The International Labour Organization (ILO) atau Organisasi Buruh Internasional sebagai penampung buruh internasional di bawah naungan PBB, menggelar pelatihan " Labor & Management Collective Bargaining Training " sejak 7-11 November 2022.
Kegiatan yang berlangsung di Meeting Room Swissbell Hotel Bogor ini, ILO bersama Mitra serikat buruh melaksanakan Pres Conference dengan awak media.
" ILO konsen terciptanya hubungan industrial atau hubungan kerja yang lebih baik. Sebagai upaya meningkatkan kualitas hubungan industrial," ungkap Specialist on Collective Bargaining and Social Dialogue dari ILO Mr Arun Kumar, Jum'at (11/11/2022).
Dia mengatakan, proses perundingan bersama itu menjadi suatu hal yang sangat penting. Di dalamnya ada keterlibatan pemilik kerja dan pekerja, pelatihan ini meningkatkan kapasitas kedua unsur ini agar bisa melakukan perundingan bersama dengan lebih baik.
"Upaya kami memastikan bahwa perundingan bersama itu dipandang sebagai ajang untuk membangun hubungan bukan sekedar negosiasikan upah atau gaji. Hal seperti ini, nanti akan di tindaklanjuti. Terkait permasalahan buruh di dunia sendiri seperti apa, justru di dunia itu ekonomi mengalami pertumbuhan. Tapi sayangnya pertumbuhan ini tidak mendatangkan manfaat bagi semua orang," tegas Mr. Arun.
Akibatnya, ketimpangan itu semakin mengakar, untuk mengecilkan ketimbangan itu harus memastikan ada hubungan kerja yang lebih baik antara pekerja dan pemberi kerja.Dia menegaskan, memang betul ada konflik antara management dan pekerja tapi sebetulnya persamaan antara kedua belah pihak ini lebih banyak lagi.
"Memang ada baiknya kapasitas itu ditingkatkan untuk kedua belah pihak, maka bisa memenuhi kebutuhan pekerja maupun pemegang saham. Ini bisa terlihat dibeberapa perusahaan yang berhasil ataupun negara - negara yang sudah menunjukkan seperti Jepang dan Jerman," paparnya.
Dimana, pemilik kerja dan pekerja itu mereka bekerjasama sehingga mereka bernegosiasi untuk meningkatkan proposifive. Bila ingin mewujudkan visi presiden, contoh nya ingin menjadi negara maju di tahun 2045.
" Maka harus mencari cara sebagai orang Indonesia untuk memastikan, semua orang Indonesia itu makmur dan sejahtera. Salah satunya melalui perundingan bersama," tambah Mr Arun Kumar.
Perwakilan KSPSI, Tayeb Damara mengatakan, wujud sebuah keseriusan ILO dalam rangka upaya tata kelola dan serikat komunitas ketenagakerjaan, seluruh kolaborasi dengan elemen-elemen yang berkepentingan sangat diperlukan.
"Selama 4 hari ini, kami mengikuti kegiatan training, dan Alhamdulillah diberikan ilmu pengetahuan untuk mampu menyelesaikan persoalan-persoalan yang terjadi di dunia ketenagakerjaan khususnya di Indonesia," ujar Tayeb.
Dalam waktu dekat ini menurut Tayeb, ada beberapa permasalahan yang akan diselesaikan terkait ketenagakerjaan. Pihaknya telah sepakat dan bertukar nomor WhatsApp semua peserta asosiasi serikat untuk segera duduk bersama yang selama ini situasi tidak harmonis.
" Hari ini kami akan mencoba mencari terobosan baru, karena era distrupsi ini harus punya loncatan berpikir dan lompatan tindakan untuk melahirkan kesejahteraan ketenagakerjaan. Termasuk peran ILO di G20, saya pikir tenaga kerjaan adalah nadi perekonomian dunia. Maka dari itu dalam pertemuan atau event apapun harus dilibatkan dalam menyampaikan tidak ada ekonomi yang tumbuh tanpa kesejahteraan ketenagakerja. Karena upah tenaga kerja yang bagus itu tentu akan mempengaruhi daya beli dan berimbas ke sektor micro," tutur Tayeb. (Den)