-->

Air Permukaan Sungai Ciliwung Alami Kekeruhan, Rino: Ini Tantangan Bagi Perusahaan

Bogor, Dinamika News -- Direksi dan jajaran Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor jumpa wartawan jelang Ramdhan ramadhan1443 H dan memperingati HUT Ke 45. Sekaligus silaturahmi di tempat Instalasi Pengolahan Air (IPA) bersih Jalan RE Soemantadireja, Palasari Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Rabu (30/3/2022 ).

Dirut Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, H Rino Indira  Gusniawan    mengatakan pihaknya hingga saat ini masih dihadapkan pada permasalahan tingkat kekeruhan air permukaan untuk wilayah layanan zona tujuh. Diketahui, SPAM Katulampa memanfaatkan sumber air baku dari sungai Ciliwung. 

"Permasalah utama mungkin masih di zona tujuh. Kemarin juga kami temu pelanggan zona tujuh, dan kami ceritakan permasalahan itu di zona 7," ungkap Dirut Rino Indira Gusniawan, Rabu (30/3/2022). 

Rino menyebut di satu tahun terakhir kondisi sungai Ciliwung mengalami kekeruhan dengan tingkat kekeruhan air bisa sampai 6.800 Nephelometric Turbidity Unit (NTU). Sementara standar air baku yang bisa dikelola di bawah 1.000 NTU. 

Rino menjelaskan Perumda Tirta Pakuan menyiapkan pelayanan terbaik jelang puasa Ramadhan agar tidak terjadi gangguan selama ramadhan. "Menghadapi bulan puasa akan mengalami perubahan bagi pelanggan air bersih dan akan membebaskan rumah ibadah selama ramadhan dan stand by bila terjadi gangguan," kata Rhino 

Dikatakan, siklus kekeruhan air Perumda Tirta Pakuan  belakangan mengalami gangguan kekeruhan umumnya terjadi pada pukul 11 siang hingga pukul 19:00 malam harinya, setelah itu bening atau normal. Nah, jam 10 malam keruh lagi" ungkapnya. 

Menurut Rino, ini menjadi tantangan bagi perusahaan untuk menyelesaikan permasalahan atas kekeruhan air sungai Ciliwung. Di zona 7 sendiri tercatat 34 ribu pelanggan yang mengandalkan pasokan air dari SPAM Katulampa dengan kapasitas 320 liter per detik 

"Bila tingkat kejeruhan mencapai 5.000 NTU kami hanya bisa mengolah sekitar 240 sampai 250 liter per detik. Artinya, ada kekurangan sekitar 70 liter per detik yang mengakibatkan beberapa wilayah terkendala pasokan air," ujarnya. 

Rino menambahkan, ada beberapa upaya yang telah dilakukan Perumda Tirta Pakuan, Pertama, pihaknya melakukan eksperimen untuk penggunaan bahan kimia baru dan sudah dilakukan beberapa kali tes di laboratorium untuk mencari komposisi bahan kimia yang cocok untuk kekeruhan air dengan tingkat tinggi. 

"Itu sudah selesai di tingkat laboratorium dan sudah mulai pada tingkat pengolahan secara produksi. Ada hasil yang bagus, tapi perlu dilakukan penyempurnaan," paparnya. 

Disamping itu, pihaknya juga menerapkan metode pembubuhan dengan bahan kimia yang biasa digunakan pada saat pra sedimentasi dan pengolahan air. Metode ini menunjukkan hasil yang bagus hanya saja dengan kekeruhan air sampai 2.000 NTU. 

Namun demikian, masih kata Rino, dengan metode ini ada permasalahan lain terjadi penumpukan lumpur dari biasanya 1 persen bisa menjadi 50 persen. Sehingga banyak saluran tersumbat dan harus banyak melakukan pembuangan air sisa produksi. 

Langkah selanjutnya, Perumda Tirta Pakuan mengatur ulang jalur pembagian wilayah layanan. Air sebagian dari wilayah layanan zona 4 sekitar 30 liter per detik dibagi untuk memenuhi wilayah layanan tertentu dengan sekitar 5.000 pelanggan. 

Rino melanjutkan untuk langkah lain tentunya penambahan kapasitas air untuk pasokan di wilayah layanan zona 7 itu sendiri. Pihaknya berencana akan mengoperasikan sementara atau ujicoba IPA yang kerja sama dengan PT. Unitex Tbk. 

"Kami sedang godok ini dan buat PKS (perjanjian kerja sama) dalam waktu singkat. Walaupun dari rencana awal ini dilakukan akhir tahun, tapi kami coba untuk mempercepat proses penanggulangan di zona 7. Itulah tiga langkah di zona 7," pungkasnya. (Den)

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel