-->

Ketua PWI Haqul Yakin, Penganiayaan Wartawan Segera Diringkus Polres Bogor 

Ketua PWI Kabupaten Bogor H Subagiyo tengah menjengung korban AP di RSUD Cibinong. 
Bogor, Dinamika News -- Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bogor H Subagiyo, SIP haqul yakin, Reskrim Polres Bogor dapat  menangkap para pelaku pemukulan wartawan, untuk membuka misteri aksi brutal tersebut.

"Kita selalu berdoa, agar rekan rekan di Reskrim Polres Bogor dapat segera menangkap para pelaku rekan kami berinitial AP yang di yakini tidak bersalah," kata H Subagiyo saat di temui Dinamika News, Selasa (22/2/2022).

H Subagiyo menuturkan, Reskrim Polres Bogor tengah bekerja untuk mengusut dan menangkap para pelaku yang berlaku kejam terhadap anggota PWI hingga harus menjalani perawatan intensif di RSUD Cibinong. 

Insiden tersebut, terjadi di area parkir Hotel M One Nenggewer Sukaraja Kabupaten Bogor. Para pelaku ditenggarai ada yang menyuruh hingga wartawan AP menderita luka dan lebam lebam disekujur tubuh korban. 

"Mari kita doakan terus semoga para pelaku segera ditangkap untuk mengetahui motif para pelaku penganiayaan terhadap wartawan," tegas H Subagiyo.

Diberitakan sebelumnya, Korban pemukulan wartawan anggota PWI Kabupaten Bogor berinisial AP, masih menjalani perawatan intensif di RUSD Cibinong. Pelaku lancarkan belasan pukulan beruntun dan puluhan tendangan mendarat di kepala korban.

Insiden yang terjadi di area Parkir Hotel M One, Sabtu lalu. Membuat korban harus menjalani perawatan intensif di RSUD Cibinong. Korban mengaku masih terasa sakit di sekujur tubuh dan sering pusing di kepala.

"Saya masih pusing pusing dan belum stabil sepenuhnya. Karena pukulan bertubi tubi dilancarkan para pelaku diambil dari arah belakang, dalam posisi tak siap," kata AP di RSUD Cibinong Selasa (22/2/2022).

Dia berharap para pelaku dapat segera diciduk Polisi untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Menurut pengakuan korban, sejumlah pukulan mendarat di muka korban secara membabi buta termasuk tendangan keras tak terhitung jumlahnya. 

"Saya tidak mengerti kenapa mereka begitu nekad mengajar saya dalam posisi tidak siap. Mereka menghajar dari arah belakang seperti melancarkan huk kiri dan huk kanan layaknya diring tinju dan tidak diketahui sama sekali apa penyebabnya," kata AP dengan wajah sedih. (Dodi)

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel