Kuala Lumpur, DinamikaNews -- Pengunduran diri Muhyiddin Yassin Senin lalu, menjerumuskan Malaysia ke dalam kekacauan politik. Raja menerima pengunduran dirinya dan mengangkatnya sebagai perdana menteri sementara hingga terbentuk pemerintahan baru.
Raja Al-Sultan Abdullah Riayatuddin Al-Mustafa Billah Shah menunjuk Ismail Sabri Yaakob sebagai perdana menteri (PM) Malaysia baru dan dilantik Sabtu (21/8/2021) pukul 14.30 WIB besok. Hal itu diungkapkan Istana, Jumat (20/8), setelah beberapa hari ketidakpastian politik.
Pengawas Keuangan Keluarga Kerajaan dan Rumah Tangga Ahmad Fadil Shamsuddin, dalam pernyataan mengatakan karena 114 anggota parlemen menyetujui Ismail Sabri sebagai calon perdana menteri, suara mayoritas cukup untuk membentuk pemerintahan baru.
"Dengan itu dan sejalan dengan Pasal 40(2)(a) dan 43(2)(a) Konstitusi Federal, Yang Mulia telah menyetujui untuk menunjuk Ismail Sabri Yaakob (Bera MP) sebagai perdana menteri kesembilan Malaysia," katanya.
Penunjukan Ismail Sabri Yaakob oleh Raja Al-Sultan Abdullah Riayatuddin Al-Mustafa Billah Shah agar pemerintahan baru dapat melanjutkan memerangi COVID-19.
"Yang Mulia menyampaikan pandangannya dengan pengangkatan perdana menteri baru, gejolak politik dapat segera berakhir dan semua anggota parlemen, mengesampingkan agenda politiknya dan bersatu dalam menangani COVID-19 demi rakyat dan negara," ungkap Ahmad Fadil.
Raja berharap agar rakyat tidak terbebani gejolak politik tak berkesudahan disaat krisis kesehatan dan ekonomi.
"Anggota parlemen juga diingatkan untuk menunjukkan solidaritas dengan mengutamakan dan memberikan komitmen dan pelayanan tingkat tinggi kepada rakyat," ungkapnya. (Den)