Dinas Pertanian Kota Bogor Kembangkan Padi Organik Sebagai Primadona
12/20/19
Dinamika News, Bogor - Dinas Pertanian Kota Bogor, terus berinovasi dan mengembangkan Padi organik sebagai primadona. Padi organik ditanam dilahan satu hektar bisa menghasilkan padi 10 hingga 11 ton. Jika menggunakan pupuk kimia menhhasilkan 7 ton padi.
"Mengatur jarak tanam, beda dengan pola pertanian tradisional. Padi organik memiliki banyak keunggulan, lebih sehat karena bebas dari bahan kimia", kata Kepala Dinas Pertanian Kota Bogor, Drs. Irwan Riyanto, M.Si dalam perbincangan di kantornya, Kamis (17/12/2019).
Tidak hanya sehat, menanam padi secara organik juga dapat meningkatkan hasil panen hingga beberapa kali lipat jika dibandingkan dengan cara tanam menggunakan pupuk kimia.
Padi organik banyak dibudidayakan petani, menggunakan Metode SRI (System of Rice Intensification). Padi organik ini menghasilkan beras yang pulen dan bisa tahan hingga tiga hari setelah masak.
"Bila ingin belajar tentang pertanian, para siswa maupun mahasiswa serta masyarakat, bisa datanglah ke Kampung Ciharashas, RT 05/RW 01 Kelurahan Mulyaharja, Bogor Selatan, Kota Bogor," kata Irwan.
Kampung '"Agro Eduwisata Organik"memiliki potensi luar biasa dalam hal pertanian organik. Kampung yang dikenal sebagai 'Lemah Duhur' ini pun diubah menjadi sebuah kampung tematik dan mengusung tema agro eduwisata organik.
"Para pengunjung akan didampingi tim dari Dinas Pertanian (Distan) sebagai penyuluh, Kelurahan, Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP), Karang Taruna, dan Kelompok Tani Dewasa (KTD)," jelasnya.
Kampung Ciharashas ini dikelola tim dari berbagai stakeholder untuk menyukseskan kampung tematik ke depannya. Distan sebagai pemimpin sektor memberikan fasilitas KTD Lemah Dulur untuk mengembangkan pertanian organik, yakni padi organik.
Produksinya bisa dua kali lipat, jika dibandingkan dengan sistem tanam konvensional. Padi organik, menghasilkan 8-9 ton per hektar, sedangkan sistem konvensional hanya 4-5 ton per hektar.
"Kampung Agro Eduwisata Organik mulai dibuka untuk umum. Ini sebagai wadah dalam memberikan edukasi dasar teori dan praktik pertanian organik, terutama kepada peserta didik," ujar Irwan.
Selain menyajikan edukasi agro eduwisata, kampung ini juga menyediakan berbagai pentas seni budaya. Dimulai dari gendang pencak, pembuatan permainan tradisional, hingga destinasi wisata.
Meski terbilang baru, sudah banyak sekolah baik dari Kota Bogor maupun luar datang belajar ke kampung tersebut. Peserta datang untuk mengikuti paket belajar bertani dan bermalam di rumah petani. (Den/Nan)