-->

93 Tahun Menjadi Pelopor Dakwah dan Kebangsaan, Pemuda Muhammadiyah Banyumas Gelar Dialog Inspiratif

Dialog Kebangsaan Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Banyumas dalam rangka Tasyakuran Milad ke-93 tahun Pemuda Muhammadiyah.

Purwokerto, DINAMIKA NEWS — Dalam rangka Milad ke-93 tahun, Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Banyumas menggelar Dialog Kebangsaan bertajuk "Pemuda Negarawan: Totalitas untuk Indonesia Raya" pada Sabtu, 10 Mei 2025, bertempat di CafĂ© Kemakmuran Masjid 17 Purwokerto. Acara ini menjadi ajang tasyakuran sekaligus refleksi perjalanan panjang Pemuda Muhammadiyah dalam mengabdi untuk umat, bangsa, dan Persyarikatan.

Dialog tersebut menghadirkan para tokoh penting yang pernah memimpin PDPM Banyumas dari tahun 1963 hingga 2027. Hadir di antaranya KH. Drs. Umar AR, KH. Drs. M. Djohar AS, M.Pd, KH. Dr. Ibnu Hasan, MSI, H. Fathurrohman, S.Pt, H. Imam Arif Setiadi, M.Si, H. Nur Fauzi, MH, Fany Ardianto, SIP, Nur Khasbi, MM, dan Subhan Purno Aji, MA sebagai Ketua aktif periode 2024–2027.

Dalam sambutannya, Subhan Purno Aji menekankan bahwa tema "Pemuda Negarawan" harus menjadi komitmen nyata, bukan sekadar slogan. Ia mengajak seluruh kader untuk meneguhkan jati diri sebagai kader umat, bangsa, dan Persyarikatan yang berjuang secara total dalam dakwah Muhammadiyah di semua lini—baik daerah, cabang, hingga ranting.

KH. Drs. Umar AR, Ketua PDPM periode 1963–1970, menegaskan pentingnya keikhlasan dalam perjuangan dakwah. "Pemuda Muhammadiyah harus berjuang semata-mata karena Allah, agar marwah Persyarikatan tetap terjaga," ujarnya.

Hal senada disampaikan KH. Drs. M. Djohar AS, M.Pd, yang mendorong inovasi dakwah agar lebih relevan dan diminati generasi muda. Sementara itu, Dr. KH. Ibnu Hasan, MSI, mengajak seluruh kader untuk menjadikan milad ini sebagai momentum refleksi dan peneguhan kembali peran strategis Pemuda Muhammadiyah dalam mengakar dan mencerahkan umat.

H. Fathurrohman mendorong kader untuk aktif menjadi pemimpin di Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) agar ideologi Muhammadiyah dapat terus berkembang secara nyata. H. Imam Arif Setiadi juga mendorong kader terjun ke dunia politik dengan integritas, menciptakan politik yang beradab dan solutif bagi bangsa.

Sementara itu, H. Nur Fauzi menggarisbawahi pentingnya kontribusi nyata Pemuda Muhammadiyah dalam berbagai sektor kehidupan. "Jika semua sektor digarap dengan baik, Pemuda Muhammadiyah akan menjadi organisasi kepemudaan yang unggul dan diperhitungkan," tegasnya.

Fany Ardianto menambahkan pentingnya kader Muhammadiyah berkiprah di lembaga-lembaga strategis seperti KPU dan Bawaslu. "Kehadiran kita di sana bisa membawa angin segar dan nilai dakwah dalam dinamika politik dan demokrasi," ungkapnya.

Nur Khasbi, yang menjadi pembicara terakhir, menegaskan pentingnya menjaga marwah Persyarikatan agar Pemuda Muhammadiyah tidak kehilangan arah di tengah dinamika politik praktis.

Acara yang dihadiri sekitar 100 kader dari 27 cabang se-Banyumas ini berlangsung hangat, penuh semangat, dan interaktif. Antusiasme peserta tampak dalam sesi tanya jawab yang dinamis dan membangun. Dialog ini menjadi peneguh tekad kader Pemuda Muhammadiyah untuk terus melanjutkan perjuangan dakwah yang membumi dan menyentuh akar rumput masyarakat.

(Tarqum Aziz)

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel