-->

Program MBG Dorong Tumbuh Kembang Siswa di Kota Bogor

Bogor, DINAMIKA NEWS -- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto mulai menunjukkan dampak nyata terhadap tumbuh kembang pelajar di Kota Bogor. Salah satu sekolah yang merasakannya adalah SMP Binagreha, yang berlokasi di Jalan Raya Taman Cimanggu, Kelurahan Kedung Waringin, Kecamatan Tanah Sareal.

Sejak Januari 2025, para siswa SMP Binagreha telah menerima manfaat dari program MBG. Selama lebih dari tiga bulan, hasilnya terlihat signifikan: peningkatan berat badan, tinggi badan, hingga capaian akademik siswa.

"Kami menimbang dan mengukur tinggi badan siswa sejak awal program. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan, khususnya bagi anak-anak dengan gizi kurang. Selain itu, kemampuan akademik mereka juga meningkat," ujar Kepala Sekolah SMP Binagreha, Lala Nurrella.

Respon positif tak hanya datang dari siswa, tetapi juga dari para orang tua. Mereka mengaku senang karena anak-anak mereka kini bisa menikmati makanan sehat dan bergizi setiap hari di sekolah.

"Tidak semua anak bisa sarapan atau makan siang bergizi di rumah. Dan 50 persen siswa kami berasal dari keluarga kurang mampu. Maka program ini sangat membantu," tambah Lala.

Kehadiran makanan bergizi di sekolah tak hanya menambah semangat belajar siswa, tetapi juga menciptakan harapan baru akan kesetaraan kualitas pendidikan dan kesehatan anak-anak, khususnya dari keluarga prasejahtera.

Antusiasme siswa saat menikmati makanan bergizi ini turut disaksikan langsung oleh Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, yang meninjau proses produksi hingga distribusi makanan ke sekolah-sekolah penerima MBG.

"Anak-anak makannya lahap, menunya enak dan berganti setiap hari. Saya tadi tanya langsung, ternyata berat badan dan tinggi badan mereka bertambah. Ini kabar baik," kata Dedie.

Dedie juga menegaskan komitmen Pemkot Bogor untuk memperluas jangkauan program MBG. Saat ini, terdapat sekitar 120.000 siswa yang perlu dilayani di Kota Bogor. Untuk mencapainya, dibutuhkan 82 dapur (SPPG) dengan kapasitas 2.000–3.000 pelajar per dapur.

Sejak MBG diluncurkan awal tahun ini, sudah ada empat dapur yang beroperasi, dan dua dapur tambahan ditargetkan mulai digunakan pada Agustus 2025.

"Kalau mau tambah 10 dapur lagi, tentu butuh waktu dan kerja sama. Kita harus bermitra dengan pemilik aset, penyedia SDM, logistik, dan lainnya. Ini program yang sangat baik, tapi juga harus dipersiapkan secara matang," ujarnya.

Dengan tata kelola yang tepat, Dedie yakin program MBG bisa menjadi pondasi kuat untuk meningkatkan kualitas generasi muda Kota Bogor, baik dari sisi kesehatan maupun pendidikan. (Ismet)

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel