Bendung Katulampa Siaga 1, Wali Kota Bogor Imbau Warga Bantaran Ciliwung Waspada Banjir
Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim tinjau langsung Debit Bendung Katulampa. |
Bogor, DINAMIKA NEWS -- Minggu (2/3/2025), hujan deras mengguyur Kota Bogor sejak sore hingga malam, menyebabkan debit air di Sungai Ciliwung meningkat drastis. Bendung Katulampa yang berperan sebagai indikator banjir di Jakarta mencatat kenaikan ketinggian air hingga 220 cm pada pukul 22.33 WIB, yang berarti status Siaga 1.
Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, mengingatkan warga yang tinggal di bantaran Sungai Ciliwung untuk tetap waspada. Air diperkirakan akan mencapai wilayah Jakarta pada Senin (3/3/2025) pagi sekitar pukul 06.30 WIB.
"Kami terus memantau kondisi debit air di Bendung Katulampa. Semoga curah hujan berkurang dan tidak menimbulkan potensi banjir di wilayah Bogor, Jakarta, dan sekitarnya," kata Dedie.
Di tengah ancaman banjir, Dedie menyoroti pentingnya pengelolaan sampah yang lebih baik sebagai langkah pencegahan bencana di masa depan. Ia menekankan bahwa kebiasaan membuang sampah sembarangan masih menjadi salah satu faktor utama penyebab penyumbatan aliran sungai.
"Kebiasaan masyarakat dalam mengelola sampah harus lebih bijak lagi. Jangan membuang sampah sembarangan. Kita harus mulai memberdayakan bank sampah dari tingkat RT agar pengelolaan limbah lebih efektif," tegasnya.
Dedie juga menekankan bahwa masalah banjir bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga membutuhkan peran aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Sebagai langkah antisipasi jangka panjang, Pemerintah Kota Bogor terus menggalakkan program penataan drainase dan normalisasi sungai. Kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk komunitas lingkungan dan dunia usaha, juga dilakukan untuk menekan risiko banjir akibat sampah yang menyumbat aliran air.
Dengan meningkatnya curah hujan dan ancaman banjir yang semakin nyata, Dedie berharap kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan semakin meningkat. Jika semua pihak bekerja sama, maka bencana tahunan seperti banjir bisa diminimalisir, bahkan dicegah. (**)