Presiden Prabowo Lantik Brian Yuliarto sebagai Mendikti Saintek: Era Baru Pendidikan Tinggi Indonesia
Brian Yuliarto resmi dilantik sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) pada Rabu (19/2/2025). |
Jakarta, DINAMIKA NEWS -- Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Wakil Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB), Brian Yuliarto, sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) pada Rabu (19/2/2025). Brian menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro yang sebelumnya menjabat sejak Oktober 2024.
Perjalanan Akademik dan Karier Brian Yuliarto
Brian Yuliarto, pria kelahiran 27 Juli 1975, merupakan alumnus ITB yang menyelesaikan studinya pada 1999. Ia kemudian melanjutkan pendidikan pascasarjana di University of Tokyo, Jepang, dan meraih gelar doktor (S3) pada 2005. Kiprahnya di dunia akademik terus berkembang, hingga pada 2019 ia dikukuhkan sebagai Guru Besar Teknik Fisika ITB berkat kontribusinya dalam modifikasi material nano untuk aplikasi sensor.
Brian telah mengabdikan dirinya sebagai pengajar selama lebih dari 19 tahun di ITB, mulai dari 2006 hingga menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknologi Industri ITB periode 2020–2024, serta Wakil Rektor ITB. Selain itu, ia masuk dalam daftar tiga calon Rektor ITB untuk periode 2025–2030. Sebagai akademisi, Brian aktif dalam penelitian di bidang nanoteknologi, biosensor, dan material sains.
Kontribusi dalam Penelitian dan Pengembangan Teknologi
Brian Yuliarto memiliki rekam jejak yang kuat di bidang penelitian dan pengembangan teknologi. Ia pernah menjabat sebagai Kepala Pusat Penelitian Nanoscience dan Nanoteknologi ITB (PPNN) pada 2018–2020 serta menjadi Postdoctoral Researcher di National Institute of Advanced Industrial Science and Technology (AIST), Jepang, pada 2005–2006.
Beberapa penelitian inovatif yang telah ia lakukan antara lain:
- -Biosensor Plasmonik Berbasis Mesoporos Emas untuk deteksi penyakit menular (2021).
- Deteksi Covid-19 Berbasis Localized Surface Plasmon Resonance (LSPR) dengan Aptamer RNA (2021).
- -Fabrikasi Material Nano Berporositas Tinggi untuk Aplikasi Biosensor (2021).
- Sintesis Zinc-Tin-Oxide (ZTO) dengan Metode Sol-Gel sebagai lapisan buffer bebas kadmium pada sel surya CZTS (2021).
- Peningkatan Performansi Chip Sensor SPR SARS-CoV-2 menggunakan matriks bioreseptor berbasis Metal-Organic Frameworks (2021).
- -Metode Deteksi Cepat Multi-analit Berbasis Colorimetric Sensor Arrays untuk berbagai pemanis buatan makanan (2021).
Selain itu, Brian turut mengembangkan sensor gas berbasis metal oxide dengan teknik surface plasmon resonance, yang dapat dimanfaatkan untuk deteksi gas beracun dan aplikasi industri lainnya.
Harapan untuk Pendidikan Tinggi dan Riset di Indonesia
Dengan pengalaman luasnya dalam riset dan pengembangan teknologi, pelantikan Brian Yuliarto sebagai Mendikti Saintek diharapkan membawa angin segar bagi dunia pendidikan tinggi di Indonesia. Fokusnya kemungkinan akan tertuju pada peningkatan inovasi riset, penguatan kolaborasi antara universitas dan industri, serta pengembangan sumber daya manusia yang unggul di bidang sains dan teknologi.
Langkah strategis yang akan diambil Brian sebagai Mendikti Saintek tentu menjadi perhatian, terutama dalam meningkatkan daya saing akademik dan teknologi Indonesia di tingkat global. Dengan rekam jejaknya yang kuat, harapan besar tertuju padanya untuk mendorong kemajuan pendidikan tinggi dan penelitian di Indonesia menuju era baru yang lebih inovatif dan berdaya saing tinggi. (**)