-->

Dedie Rachim Dapat Pengalaman Berharga di Retret Kepala Daerah Magelang

Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim saat mengikuti  Retret di Akmil Magelang, Jawa Tengah.

Magelang, DINAMIKA NEWS -- Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, mengaku mendapatkan pengalaman yang luar biasa dari Retret Kepala Daerah yang digelar di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah. Retret ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman dan kesiapan para kepala daerah dalam menjalankan tugas pemerintahan.

Selain itu, agenda ini juga menjadi wadah untuk menyelaraskan program strategis pemerintah pusat dengan visi dan misi di daerah masing-masing. "Sebuah pengalaman luar biasa yang mungkin tidak dapat diulang lagi, karena ini merupakan kebijakan Presiden Prabowo, di mana setiap kepala daerah dikumpulkan dalam satu tempat di Magelang," ujar Dedie di Magelang, Sabtu (22/2/2025).

Sebelum mengikuti kegiatan retret, Dedie mengaku telah melakukan berbagai persiapan, terutama dalam aspek kesiapan fisik dan kesehatan. Ia menyadari bahwa jadwal kegiatan sangat padat dengan pemaparan dari berbagai pejabat tinggi negara, termasuk Menteri Koordinator, para menteri, kepala badan, hingga pimpinan lembaga negara.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, menekankan pentingnya retret ini sebagai ajang bagi kepala daerah untuk saling mengenal dan berbagi pengalaman. "Ini momentum yang sangat berharga karena setelah kembali ke daerah masing-masing, mereka akan sibuk dengan urusan daerahnya sendiri," ungkap Tito.

Fokus pada Efisiensi Anggaran dan Peningkatan PAD

Salah satu topik utama dalam retret ini adalah pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Mendagri mengungkapkan bahwa masih banyak daerah yang belum mengelola anggarannya dengan efisien. Ia menyoroti bahwa anggaran yang tidak direncanakan dengan baik dapat menghambat efektivitas program-program pembangunan.

"Banyak anggaran yang dihabiskan untuk perjalanan dinas dan rapat-rapat yang seharusnya bisa dilakukan secara daring. Saya akan mengeluarkan Surat Edaran (SE) kepada semua daerah terkait item apa saja yang harus diefisiensikan dan bagaimana cara melakukannya," jelas Tito.

Selain itu, Mendagri juga menegaskan bahwa target-target pembangunan harus tetap berjalan dan tidak boleh dikorbankan demi efisiensi yang tidak tepat sasaran. Ia mendorong kepala daerah untuk tidak hanya fokus pada pengeluaran anggaran, tetapi juga mencari cara untuk meningkatkan pendapatan daerah. Salah satu caranya adalah dengan mempermudah perizinan bagi sektor swasta dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

"Jika sektor swasta berkembang, maka akan memberikan retribusi pajak kepada daerah yang nantinya menjadi Pendapatan Asli Daerah (PAD)," tambahnya.

Dengan pengalaman berharga yang didapat dari retret ini, diharapkan kepala daerah dapat lebih optimal dalam menjalankan pemerintahan serta mewujudkan pembangunan yang lebih efektif dan efisien demi kepentingan masyarakat luas. (Ismet)

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel