Dedi Mulyadi Resmi Jabat Gubernur Jabar, Fokus pada Infrastruktur dan Kesehatan
Bupati Bogor Rudy Susmanto bersalaman dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi usai acara Sertijab Gubernur di Ruang Rapat Paripurna DPRD Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung, Jumat (21/2/2025). |
Bandung, DINAMIKA NEWS – Serah terima jabatan dari Penjabat Gubernur Bey Machmudin kepada Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Wakil Gubernur Erwan Setiawan berlangsung di Ruang Rapat Paripurna DPRD Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung, Jumat (21/2/2025). Acara ini turut dihadiri Bupati Bogor Rudy Susmanto dan Wakil Bupati Bogor Ade Ruhandi, bersama sejumlah kepala daerah lainnya dari seluruh Jawa Barat.
Sebagai bagian dari agenda kepemimpinan baru, Gubernur Dedi Mulyadi bersama para kepala daerah terpilih akan mengikuti Retret Kepala Daerah di Akademi Militer Magelang pada 21-28 Februari 2025. Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dijadwalkan memberikan arahan langsung dalam kegiatan tersebut.
Dalam pidatonya, Dedi Mulyadi memberikan penghormatan khusus kepada Bey Machmudin atas dedikasinya sebagai Pj Gubernur. Menurutnya, Bey telah berhasil mengatur ritme birokrasi, menata keuangan, dan mempersiapkan kepemimpinan baru dengan baik.
"Saya memberikan ucapan spesial hari ini karena beliau sebagai Pj betul-betul memosisikan dirinya dengan baik, mengatur ritme birokrasi, menata keuangan, dan mengantarkan pemimpin baru dengan penuh sukacita," ujar Dedi.
Bey Machmudin pun menyampaikan keyakinannya bahwa kepemimpinan Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan akan membawa Jawa Barat lebih maju dan sejahtera.
Fokus Pembangunan Jawa Barat
Dedi Mulyadi menggarisbawahi langkah besar dalam membangun Jawa Barat yang lebih merata. Salah satu prioritas utama adalah sektor kesehatan, dengan mendorong setiap kabupaten/kota memiliki rumah sakit unggulan di bidang tertentu, seperti paru-paru, kanker, dan bedah syaraf. Ia juga menekankan pentingnya audit kesehatan bagi seluruh warga Jawa Barat untuk memastikan kebutuhan alat kesehatan dan obat dapat terpenuhi dengan tepat.
"Di setiap ekskaresidenan harus ada rumah sakit yang saling mengisi. Dengan demikian, setiap daerah memiliki keunggulannya masing-masing dan pelayanan kesehatan lebih merata," jelasnya.
Selain kesehatan, pembangunan infrastruktur juga menjadi fokus utama dalam periode 2025-2027. Ini mencakup perbaikan jalan provinsi, pembangunan ruang kelas baru, puskesmas, serta penyediaan listrik bagi lebih dari 150 ribu rumah tangga yang belum terjangkau listrik.
"Anggaran desa, kabupaten, dan provinsi harus terfokus pada infrastruktur. Ini adalah langkah bersama untuk memastikan setiap warga Jawa Barat merasakan manfaatnya," tegasnya.
Gerakan Makan Bergizi Gratis dan Beasiswa Pendidikan
Dedi Mulyadi juga memperkenalkan gerakan makan bergizi gratis untuk anak-anak Jawa Barat, mengingat meningkatnya kasus gizi buruk akibat kebiasaan mengonsumsi jajanan tidak sehat.
"Jika tidak diatasi dengan cepat, tingkat kesehatan anak-anak kita akan menurun, dan puskesmas serta rumah sakit akan penuh dengan pasien anak-anak. Mengatasi masalah ini lebih murah daripada biaya berobat," kata Dedi.
Di bidang pendidikan, ia menggagas Beasiswa Pendidikan Investasi bagi anak-anak berpotensi tinggi, dengan harapan menciptakan generasi yang cerdas dan siap bersaing secara global.
Kolaborasi dan Transparansi dalam Pemerintahan
Dalam upaya meningkatkan perekonomian, Dedi menegaskan pentingnya pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang lebih transparan dan efisien. Ia juga mendorong iklim investasi yang kondusif agar Jawa Barat tidak hanya bergantung pada belanja pemerintah, tetapi juga mampu menciptakan surplus fiskal.
Dedi Mulyadi menutup pidatonya dengan ajakan kepada seluruh elemen masyarakat untuk bersatu dalam membangun Jawa Barat.
"Lembur diurus, kota ditata. Jawa Barat istimewa," ujarnya, menegaskan komitmennya dalam membawa provinsi ini ke arah yang lebih maju. (**)