Upaya Pemerataan Gizi Sejak Dini, Muslimat NU Usulkan Program Makan Bergizi Gratis Jangkau Siswa RA
“MBG ini yang belum masuk secara eksplisit adalah RA, Raudlatul Athfal,”
ungkap Khofifah setelah pertemuan dengan Presiden Prabowo. Menurutnya,
keberadaan sekitar 3.600 RA yang dikelola oleh Muslimat NU, belum termasuk
lembaga RA lainnya, belum terjangkau oleh program MBG yang sudah berjalan di sekolah-sekolah
TK.
Khofifah menjelaskan, RA adalah sebutan dalam bahasa Arab untuk Taman
Kanak-Kanak (TK). Dengan begitu, ia menilai bahwa RA dan TK pada dasarnya
memiliki konsep pendidikan yang serupa, yang berbeda hanya pada terminologi dan
pengelolaannya yang berada di bawah koordinasi Kementerian Agama. Oleh karena
itu, ia mengusulkan agar RA dimasukkan dalam cakupan program MBG, mengingat
pentingnya menciptakan pemerataan gizi untuk anak usia dini, terutama bagi
mereka yang belajar di lembaga pendidikan berbasis agama.
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga mengungkapkan bahwa Muslimat NU
saat ini memiliki layanan pendidikan yang mencakup lebih dari 9.800 TK dan RA,
serta 16.356 Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) di seluruh Indonesia. Dengan
jumlah yang begitu besar, ia merasa penting untuk memastikan bahwa setiap anak
mendapatkan hak yang sama dalam mengakses gizi yang bergizi dan sehat, demi
mendukung tumbuh kembang mereka.
Khofifah menambahkan, bahwa guru-guru dan pengelola RA yang ia temui di
berbagai daerah juga merasakan pentingnya ada program serupa di RA. “Kami
menyampaikan bahwa RA juga sebaiknya masuk dalam coverage program MBG,” tegas
Khofifah. Menurutnya, hal ini bukan hanya soal program gizi, tetapi juga soal
pemerataan kesempatan bagi seluruh anak Indonesia, tanpa terkecuali.
Sementara itu, Ikatan Guru RA (IGRA) Jawa Timur sudah mulai mengupayakan
aspirasi tersebut melalui rapat kerja (Raker) di kantor Kemenag Jawa Timur.
Khofifah berharap, aspirasi ini bisa diteruskan ke tingkat nasional dan mendapatkan
rekomendasi dari Kementerian Agama.
Selain itu, dalam pertemuan yang sama, Khofifah juga mengundang Presiden
Prabowo untuk menghadiri Pembukaan Kongres XVIII Muslimat NU yang akan
dilaksanakan di Surabaya pada 12 Februari 2025. Khofifah menyampaikan bahwa
Presiden Prabowo telah mengonfirmasi kehadirannya pada acara penting tersebut.
Dengan segala upaya yang dilakukan, Khofifah berharap agar pemerintah
semakin peduli terhadap kebutuhan pendidikan dan gizi anak-anak Indonesia,
termasuk mereka yang berada di lembaga pendidikan berbasis agama. Ke depannya,
program seperti MBG diharapkan dapat menjangkau lebih luas lagi, menjadikan
setiap anak Indonesia mendapatkan hak yang setara dalam mendapatkan pendidikan
dan gizi yang berkualitas. (Nan)