Puluhan Musisi Jalanan Di Bogor Dibekali Wawasan
6/13/24
BOGOR, DINAMIKA NEWS -- Puluhan musisi jalanan di Bogor dibekali wawasan diajang workshop yang digagas Rumah Kreatif Keboen Sastra bekerjasama dengan Kementerian dan Kebudayaan Riset dan Teknologi.
Workshop yang di gelar di Gedung Bogor Creativ Center (BCC) Jalan Ir. H. Djuanda Kota Bogor, Rabu (12/6/2024) dibuka oleh Kepala bidang (Kabid) Ekonomi Kreatif (Ekraf) pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor Ervin Yulianto mewakili Kadisparbud Kota Bogor Iceu Pujiati.
Pada kesempatan itu, Kabid Ekraf pada Disparbud Kota Bogor Ervin Yulianto menyambut positif kegiatan workshop yang diikuti para musisi jalanan, apresiasi buat rumah kreatif keboen sastra, semoga akan menambah wawasan bagi para musisi jalanan di Kota Bogor, harap Ervin Yulianto.
Ervin Yulianto mengatakan, sudah selayaknya Pemerintah memberikan ruang bagi para musisi jalanan yang selama ini terus berkreasi.
Sementara itu, Tomas Tri dari Direktorat Jendral Kebudayaan Kemendikbud Riset dan Teknologi mengatakan, bahwa kegiatan workshop ini adalah bagian dari tugas dan fungsi di Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan.
Kegiatan ini, juga sebagai bentuk kehadiran dari Pemerintah untuk mensupport, baik dari pembinaannya maupun pelaku budayanya. atau kelembagaan organisasi komunitas dan lain lainnya, jelas Tomas.
"Jadi kegiatan yang dilakukan bisa dalam bentuk workshop, bimtek dan sertifikasi dalam upaya peningkatan kapasitas," terang Tomas
Musisi itu mereka yang main di ruang terbuka atau ruang tertutup seperti cafe dan panggung - panggung konser, merupakan bagian pranata kebudayaan atau ekosistem kebudayaan yang harus diperhatikan oleh negara.
"Sesuai arahan pimpinan kami perlu ada kerjasama, karena pemerintah itu hanya regulator dan fasilitator. Sedangkan yang memiliki kebudayaan adalah masyarakat atau pelakunya," kata Tomas
Sementara itu, Kepala Kesatuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kota Bogor Agustian Syach mengatakan, Satpol PP dengan temen -temen anak-anak jalanan sering berinteraksi.
"Saya menjadi anggota Satpol PP sejak tahun 2006, sempat mengalami masa masa dimana anggota Satpol PP saling bermusuhan dengan pengamen jalanan, namun seiring dengan perjalanan waktu, Pemkot Bogor merubah paradigma yaitu dengan cara merangkul temen temen di jalanan. Supaya nyaman temen -temen melakukan aktivitas kita pernah mencoba mengajak temen temen beraktivitas di cafe cafe atau tetap ngamen di jalan dilokasi lokasi tertentu seperti lampu -lampu merah yang sudah ditentukan, tapi dengan syarat menjaga kesopanan dan ketertiban," kata Kasatpol PP Agustian Syah.
Ketua Rumah Kreatif Keboen Sastra Herie Syahnilla Putra menyebutkan, kegiatan workshop ini sebagai bentuk kesadaran untuk meningkatkan potensi diri dan sikap para musisi jalanan.
Herie berharap Pemkot Kota Bogor bisa terus bersinergi dengan para musisi jalanan dengan memberikan fasilitas ruang ekspresi sehingga bisa meningkatkan nilai ekonomis dan kesejahteraan bagi para musisi jalanan.
Workshop dengan mengusung tema, 'Manajemen Musisi Jalanan Dan Akses Pelaku Budaya Pada Ruang Publik' tersebut, dengan nara sumber Pendiri Kelompok Penyanyi Jalanan (KPJ) Indonesia Anto Baret dan Mike Marjinal salah satu musisi yang sudah dikenal di tanah air. (Ismet)