Seusai Lebaran Idulfitri, Dua desa di Sukamakmur Bogor Sepakat Perang Meriam dan Petasan
Bogor, Dinamika News
– Memasuki bulan syawal 1444 Hijriyah, kedua desa di Kecamatan Sukamakmur
Kabupaten Bogor akan menggelar "Perang" menggunakan meriam karbit. Tradisi
antara Warga Desa Sukamulya dan Desa Sukamakmur itu akan kembali
"pecah" pada Rabu-Kamis (3- 4 Mei
2023) ini. Kedua desa kini sudah menyiapkan puluhan meriam dan ribuan golong
petasan.Meriam Karbit dibuat warga menggunakan pohon kelapa dan randu dengan ukuran cukup besar.
"Perang" atau adu meriam karbit antar kedua desa
ini sejatinya sudah menjadi tradisi sejak 2007 lalu. Beben Suhendar, Camat
Sukamakmur ketika itu adalah penggagas event adu meriam karbit antar kedua desa
tersebut, sejak itu kegiatan serupa rutin dilakukan setiap tahun setelah
Lebaran Idul Fitri.
Meriam Karbit dibuat warga menggunakan pohon kelapa dan
randu yang lumayan besar, pohon tersebut dibelah dan ditengahnya dibuat
bolongan dan kemudian dikat kembali. Lalu dimasukan karbit dan air sebagai
bahan peledak. Sekali ledakan rata-rata menghabiskan satu kilogram karbit untuk
satu meriam dan suara ledakan sangat menggelegar.
"Masing-masing desa pada kegiatan tersebut nantinya
akan mengadu suara meriam disertai rentetan ledakan petasan serta pukulan
bedug bertalu talu" kata Asep salah
seorang warga.
Sang penggagas adu meriam karbit, Beben Suhendar yang
ditemui menyatakan apresiasinya atas terus berlanjutnya adu meriam karbit di
kedua desa tersebut. "Selain menjadi ajang silaturahmi , kegiatan itu juga
menjadi hiburan bagi warga. Ribuan warga biasanya akan tumpah ruah menyaksikan
kegiatan tersebut," kata Beben.
![]() |
Beben Suhenda |
Dia menyebutkan, sejatinya adu meriam karbit sudah ada di
wilayah Bogor Timur sejak tahun 60an di Desa Jonggol antara Kampung Haurkuning
Vs Kampung Karni dibatasi kali cipatujah biasanya berlangsung 2 sampai 3 hari
tradisi itu kemudian kita laksanakan di empat desa tersebut jelas beben yg juga sebagai penggagas
"Car Free Day Jonggol".
Adu meriam karbit ini menurutnya, benar-benar hiburan dari
rakyat untuk rakyat dan biaya pengadaan perlengkapan meriam karbit yang bisa
mencapai ratusan juta rupiah diadakan warga secara swadaya. Dalam adu meriam
karbit pemenangnya ditentukan apabila salahsatu pihak kehabisan logistik karbit
maupun petasan walau tanpa disediakan hadiah. Jadi murni hiburan.
"Kita berharap tradisi ini akan terus berlanjut ke
depannya, sehingga dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal
untuk datang ke wilayah Bogor Timur," terangnya. (*/Red)