Kajian Pengajian Rutin Warga Perumahan Graha Arradea Dramaga di Mesjid Al-Muttaqin - Dinamika News
News Update
Loading...

2/06/23

Kajian Pengajian Rutin Warga Perumahan Graha Arradea Dramaga di Mesjid Al-Muttaqin

 Pengajian rutin Minggu ba’da magrib di Mesjid Al-Muttaqin.
Dramaga, Dinamika News – Warga Perumahan Graha Arradea Desa Ciherang Dramaga Kabupaten Bogor rutin mengadakan pengajian Minggu ba’da magrib dan Kajian Minggu pagi ba’da Subuh di Mesjid Al-Muttaqin.

Ketua DKM Mesjid Al-Muttaqin Ustad Asep Miftahudin, MPd berharap, dengan hadirnya kumpulnya para jamaah dan duduknya di Mesjid Al-Muttaqin di tempat yang mulya ini, Allah berikan pahala, nikmat sehat, nikman iman dan nikmat Islam.

“Mudah-mudahan sedikit banyaknnya kita bisa mengamalkan ilmunya dengan kehidupan sehari-hari, jamaah tidak hanya datang ibadah, tapi dengan ilmunya semua akan lebih mudah dengan sedikit banyaknya kegiatan kajian rutin ini bisa memberikan wawasan ke Islaman, pemahaman tentang keagamaan yang baik dan yang paling penting bisa diamalkan. dan ilmu itu bisa menjadikan sebuah keberkahan di dunia wal akherat,” harap Asep kepada dinamika news, Minggu (5/2/2023).

Mengawali tausyiahnya, Ketua DKM Mesjid Al-Muttaqin Ustad Asep Miftahudin menyampaikan, mengenai musuh-musuh manusia, yaitu diantaranya, pertama setan memiliki tujuan menyesatkan kita, kedua hawa nafsu dan dan ketiga gemerlapnya dunia dan perhiasannya.

Pertama setan memiliki tujuan menyesatkan kita, maka dari itu, yang dapat kita lakukan adalah perbaiki niat dan fokus dalam beribadah serta membaca surat An-Nas sebelum sholat supaya Allah Subhanahu wa Ta’ala (SWT), melindungi kita dari godaan setan selama kita sholat. Setan ada dua bentuk sambung Asep, yaitu pertama berbentuk setan yang menyesatkan dengan membisikkan dari dalam diri kita dan setan yang berbentuk manusia dan setan yang paling berat/kuat adalah yang berbentuk manusia, karena dapat mengajak kita melakukan maksiat.

Kedua hawa nafsu yang selalu mengajak kepada keburukan dan kemaksiatan yang selalu menolak nasihat yang baik, tetapi kita juga diberikan akal pikiran untuk melawan hawa nafsu yang akan membedakan mana yang baik (harus diikuti) dan yang buruk (harus ditinggalkan) jika terlanjur melakukan keburukan, maka kita harus istighfar dan bertaubat kepada Allah,” kata Asep.

 Selanjutnya yang ketiga gemerlapnya dunia dan perhiasannya, bukan tidak boleh menjadi kaya raya, tetapi gunakan kekayaan kita untuk mendekatkan kita kepada Allah dan jangan menjadikan kekayaan kita untuk menjauhkan kita kepada Allah,”jelas Asep Miftahudin.

Kajian Minggu pagi ba’da Subuh di Mesjid Al-Muttaqin.
Sementara kajian pengajin Minggu pagi Ba’da Subuh Ustad Tajussyamsi menyampaikan kisah Nabi Yunus saat ditelan ikan paus dan hikmah di baliknya. Dalam tausyiahnya Ustad Tajussyamsi mengatakan, Nabi Yunus merupakan salah satu Nabi yang diutus oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala (SWT), untuk mengajak penduduk Ninawa agar beriman. Ninawa merupakan daerah Mosul, Irak yang pada masa itu penduduknya berpaling dari jalan Allah dan masih menyembah berhala.

Pada suatu ketika, sambung Ustad Tajussyamsi Nabi Yunus menemui penduduk Ninawa yang sedang melakukan ritual penyembahan berhala, kedatangan Nabi Yunus ditolak oleh para penduduk, bahkan mereka mengolok-olok dan menghinanya, sehingga hal ini menyebabkan Nabi Yunus marah dan meninggalkan mereka.

Setelah itu Nabi Yunus pergi ke tepi laut dan menaiki sebuah kapal, tiba-tiba kapal yang dinaiki beliau oleng terombang ambing karena dahsyatnya ombak. Untuk mengatasi kapal yang oleng ini, para penumpang memutuskan untuk mengurangi barang-barang bawaan dan melemparkannya ke laut.

Barang-barang yang dilemparkan ke laut tak cukup untuk menampung beban, sehingga para penumpang membuat kesepakatan agar jumlah orang yang menumpang juga dikurangi dan salah satu harus melemparkan diri ke laut.

Kemudian para penumpang kapal memutuskan untuk membuat undian. Hal ini disepakati bahwa siapa saja yang keluar namanya, maka harus bersedia melemparkan diri ke laut, setelah dilakukan undian, maka nama Nabi Yunus yang keluar.

Para penumpang tak enak hati apabila harus melihat Nabi Yunus yang harus melemparkan diri ke laut. Akhirnya mereka mengundi lagi, akan tetapi nama Nabi Yunus keluar lagi hingga tiga kali berturut-turut.

Dengan perasaan pasrah, Nabi Yunus akhirnya melemparkan tubuhnya ke laut, setelah tubuh tenggelam di kedalaman laut, Allah telah mengirimkan ikan paus dan mengilhamkan kepada ikan tersebut agar menelan Nabi Yunus tanpa merobek dan melukainya. Akhirnya ikan paus tersebut benar-benar menelan Nabi Yunus tanpa merobek dagingnya dan mematahkan tulangnya.

Saat berada di dalam perut ikan, Nabi Yunus hanya melihat kegelapan dan tak ada makanan yang dapat dikonsumsi. Nabi Yunus akhirnya menyadari bahwa hal ini merupakan buah dari tidak sabar dalam menghadapi kaumnya, sehingga beliau berdoa dan memohon ampun kepada Allah AWT.

Allah SWT telah memperkenankan doa Nabi Yunus dan mengeluarkannya dari perut ikan. Nabi Yunus dilemparkan di pinggir laut yang tandus dalam keadaan sakit. Kemudian Allah menumbuhkan sebatang pohon dari jenis labu untuk beliau konsumsi.

Setelah itu Nabi Yunus diperintahkan oleh Allah SWT untuk kembali menemui kaumnya, hal ini dilakukan untuk memberitahu, bahwa Allah SWT telah menerima taubat para penduduk. Di samping itu, Allah juga akan memberikan mereka kenikmatan hidup hingga waktu tertentu,  kata Ustad Tajussyamsi. (Ismet)

Share with your friends

Give us your opinion
Notification
Aktifkan loncengnya jika ingin update artikel di web ini.
Done