Bentrokan Berdarah Antara Zionis Israel Dengan Sipil Palestina di Masjid Al-Aqsa, Biadap
4/18/22
Jakarta, Dinamika News-- Bentrokan berdarah antara tentara zionis Israel dan warga Palestina di sekitar Masjid Al-Aqsa Biadap dan mengundang perhatian masyarakat dunia. Kedutaan Besar Palestina di Jakarta meminta Pemerintah Indonesia segera bertindak atas kebrutalan yang dilancarkan zionis.
Terhadap penyerangan warga sipil dan jemaah masjid Al Aqsa yang dilancarkan zionis Israel ingin merebut dan menyerang situs tua Masjid Al-Aqsa, Senin (18/4/2022).
"Kami meminta pemerintah Indonesia dan seluruh pendukung kebebasan Palestina di negara ini untuk mengintervensi dan mengaktivasi mekanisme hukum internasional dan hukum kemanusiaan internasional," demikian rilis dari Kedubes Palestina di Jakarta, Senin (18/4/2022) petang.
Israel diminta harus bertanggung jawab atas kebrutalan tentara Israel terhadap warga Palestina dan jemaah masjid Al Aqsa yang tengah menjalankan puasa Ramadhan. Kedubes Palestina juga mendesak dunia internasional untuk bertindak demi menghentikan pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan perang yang dilancarkan zionis Israel.
"Kami mendesak apartheid Israel bertanggung jawab atas potensi konsekuensi dari pembunuhan warga Palestina, dan pelanggaran terus-menerus terhadap kesucian masjid Al Aqsa dan memperparah konflik agama, ekstremis, dan ketidakstabilan kawasan," ungkap pernyataan tersebut.
Akibat keberutalan serangan yang dilancarkan Zionis Israel, sebanyak 157 orang luka-luka. Mereka tidak berdaya menghadapi kebengisan tentara zionis bersenjata lengkap, terhadap warga sipil tak bersenjata.
"Tindakan kekerasan terhadap warga sipil tak dibenarkan dan harus segera dihentikan. Apalagi dilakukan di tempat ibadah Masjid Al Aqsa di bulan suci Ramadan," demikian pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri RI di Twitter, Sabtu (16/4/2022).
Keberutalan tentara Israel terhadap warga sipil Palestina tak bisa ditolerir ditengah umat Islam tengah menjalankan puasa Ramadhan. "Hampir setiap Ramadhan tentara Israel melakukan penindasan disaat umat Islam berpuasa. (Den)