-->

GiJOW Desak Jaksa Agung Menindak Tegas Aparat Kejaksaan 'Nakal'

Jakarta, DinamikaNews -- Ketua Relawan Gerakan Indonesia untuk Jokowi (GiJOW), Ates Pasaribu meminta Jaksa Agung, ST Burhanuddin lebih tegas menindak aparat Kejaksaan yang masih 'nakal' dan tidak bersungguh-sungguh dalam penegakan hukum dan pemberantasan korupsi.

"Jaksa Agung perlu segera 'bersih-bersih' pejabat atau aparat Kejaksaan yang terindikasi tidak patuh dan tidak punya komitmen terhadap pemberantasan korupsi," kata Ates, Senin (8/11/ 2021).

Ates mengungkapkan, tindakan tegas atau 'punishment' diperlukan agar seluruh insan Kejaksaan solid dan punya visi yang sama.

Menurutnya, jika ada pejabat atau aparat Kejaksaan yang terindikasi melakukan tindak korupsi dan tidak patuh dengan arahan Presiden, maka Jaksa Agung harus segera memecat pejabat tersebut. 

"Bagi pejabat dan aparat Kejaksaan yang telah berkinerja baik, Jaksa Agung perlu memberikan 'reward' yang setimpal," ucapnya.

Terkait munculnya isu pribadi yang mengarah kepada Jaksa Agung, Ates melihat ada dugaan muatan politis dari pola serangan terhadap pribadi Jaksa Agung.

"Serangan itu diduga bertujuan menghentikan proses hukum dari kasus yang sedang ditangani Kejaksaan Agung," ungkapnya.

Tuduhan bersifat pribadi yang dialamatkan kepada Jaksa Agung boleh jadi pola serangan yang bermuatan politis. Serangan fitnah ini wujud dari upaya untuk menghentikan proses atau penindakan hukum dari Kejaksaan Agung RI terhadap kasus-kasus besar.
Ates menduga kuat tuduhan terhadap pribadi Jaksa Agung itu berkaitan dengan kinerjanya, terutama karena Kejaksaan Agung solid mengusut kasus korupsi besar.

"Kuat dugaan saya tuduhan ini merupakan serangan terhadap pribadi Jaksa Agung yang berkaitan dengan kinerja Jaksa Agung RI. Kita sudah melihat kesungguhan Jaksa Agung menangani kasus-kasus besar seperti korupsi PT Asuransi Jiwasraya, korupsi PT ASABRI dan suap Djoko S Tjandra dan serta kasus-kasus lain nya," ujarnya.

Selain itu, Ates juga menyoroti isu yang muncul dua bulan belakangan ini terkait politik adu domba antara Jaksa Agung dan wakilnya. Menurutnya, semua upaya itu adalah bagian terencana yang sistemik dari kalangan internal guna melengsengserkan Jaksa Agung 

"GiJow minta Jaksa Agung segera bersihkan internal dari kepentingan pihak luar," tegas Ates.

Ates juga meminta Jaksa Agung ST Burhanuddin tetap fokus pada penegakan hukum dan tidak terganggu dengan upaya pihak-pihak yang sedang melancarkan serangan melalui menyebarkan berita bohong dan pembunuhan karakter. 

"Kami meminta Jaksa Agung untuk tetap fokus pada agenda penegakan hukum sebagaimana yang telah diamanatkan oleh Presiden Jokowi," tutupnya.


(Do/Nan) 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel