PPDB SMPN 4 Gunung Putri Diduga Jadi Ajang Bisnis
7/03/21
GUNUNGPUTRI, DinamikaNews- Pencegahan korupsi berjamaah hanya slogan semata, melihat realita Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMP Negeri di Kabupaten Bogor diduga marak dijadikan lahan bisnis oknum sekolah. Pasalnya, sistem penerimaan siswa baru baik pendaftaran secara online maupun manual diduga menjadi alat kongkalingkong dengan kepala sekolah.
Menurut Djohn Pasaribu, salah seorang orang tua murid yang mendaftar di SMPN 4 Gunung Putri, menilai sangat memalukan dan disinyalir melanggar aturan perundang-undangan wajib belajar, karena sistem yang digunakan dalam penerimaan murid baru ini disinyalir hanya dijadikan ajang bisnis oknum guru dengan angka Jutaan kepada calon murid.
"Banyaknya orang tua siswa yang kecewa, karena siswa tidak mampu bayar uang sogok melalui pintu belakang. Saya mengakui praktik kejahatan penerimaan calon siswa di selokah ini tidak berubah, dikarenakan para orang tua murid takut bicara yang sebenarnya supaya anak-anaknya aman," kata Jhon kepada wartawan, Jumat (2/7/2021).
Jhon membeberkan, banyaknya anak putus sekolah di indonesia, awalnya dari penerimaan murid baru di sekolah negeri yang harus membayar Jutaan rupiah per orang. Hal ini tidak pernah berubah dari tahun ke tahun, khususnya di Kabupaten Bogor.
"Sebagai orang tua murid yang hidup paspasan, kenapa harus disuguhkan memikirkan biaya uang sogok masuk tingkat SMP Negeri. Ini sudah melanggar hak azasi, selaku warga negara indonesia yang dijajah oleh kerakusan pemimpin sekolah di NKRI," jelasnya.
Pihaknya meminta kepada aparat penegak hukum, bahwa praktek korupsi berjamaah melalui penerimaan calon siswa baru untuk diusut dan diproses sampai ke pengadilan. Hal ini guna memberikan efek jera bagi para oknum guru di sekolah negeri ini.
"Secara lahir batin, saya siap menjadi saksi memberikan fakta- fakta. Ini agar generasi bangsa Indonesia tidak dimanfaatkan para oknum guru," paparnya.
Sementara itu, Syifa panitia PPDB di SMP Negeri 4 Gunung Putri yang dikonfirmasi belum bisa memberikan komentarnya. (Dod)