Bogor, DinamikaNews.id -- Pejuang rakyat Palestina melawan kebiadaban zionis Israel terdapat kemajuan. Gencatan yang dimediasi Mesir memaksa pasukan Isreal untuk melakukan gencatan senjata yang disepakati Jumat dinihari atau pukul 02:OO waktu setempat.
Gencatan senjata disambut rakyat Pelestina suatu kemenangan dan masyarakat di jalur Gaza tumpah ruah turun kejalan menyambut kemenangan tersebut
Hamas dan Israel menerima tawaran tersebut. Gencatan senjata yang prakarsa Mesir merupakan 'gencatan senjata simultan dan timbal balik'.
Laporan yang dikutif Dinamika News dari Associated Press, Mesir melakukan perundingan gencatan senjata antara Hamas dan Israel. Peran Mesir melobi kedua negara yang tengah bertikai membuahkan hasil.
Sebelum gencatan senjata Hamas dan Israel, Presiden Turki telah meningkatkan upaya diplomatik untuk mengakhiri serangan Israel di Gaza yang telah menewaskan sedikitnya 232 warga Palestina.
Seperti diberitakan Anadolu Agency beberapa hari lalu, Erdogan telah mengadakan pembicaraan telepon dengan para pemimpin hampir 20 negara, termasuk Palestina, Rusia, Pakistan, Kuwait dan Aljazair.
Erdogan mendesak para pemimpin negara negara Islam untuk mengambil sikap bersatu melawan serangan Israel terhadap warga Palestina di Gaza, temasuk mengamankan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.
Orang pertama yang dihubungi Erdogan adalah Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan kepala politik Hamas, Ismael Haniyeh.
Sebelumnya Erdogan telah membahas masalah Palestina dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, dan Raja Yordania Abdullah II.
Kemajuan pejuang Hamas saat bertikai dengan zionis kebiasaan Israel menolak gencatan senjata dan kalau pun terjadi Zionis kerap kali melanggar gencatan senjata.
Kini tawaran gencatan senjata yang dimediasi Mesir nampaknya akan dipatuhi Israel. Hal ini menunjukan Hamas terjadi kemajuan dalam memerangi musuh bebuyutan zionis Israel. (Den)