-->

Himpunan Profesi REESA Dan Manajemen FEM Gelar Talkshow GREENTEA

Dinamika News, Bogor -- Masalah pengikisan pantai oleh gelombang dan arus laut menjadi polemik yang harus diselesaikan. Perlu tindakan lebih lanjut untuk mengatasinya.

Dalam mewadahi aspirasi mahasiswa, Himpunan Profesi Resources Environmental Economics Student Association (REESA) Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) Institut Pertanian Bogor mengadakan kegiatan "Green Generation in Discussion of Environmental and Agriculture Economics (GREENTEA)" dengan mendatangkan pakar ahli dan narasumber langsung dari Muara Gembong Bekasi, Jawa Barat, Selasa (25/02) yang lalu.

Talkshow bertemakan "Terkikis Abrasi, Masih adakah Harapan di Muara Gembong?" bertempat di IPB Dramaga Bogor. Dihadiri oleh Alpiyah warga Muara Gembong dan juga Kepala Pusat Studi Bencana Insitut Pertanian Bogor Dr. Yonvitner, S.Pi, M.Si serta pengurus organisasi mahasiswa di lingkungan IPB. Kegiatan yang memaparkan kondisi terkini di Muara Gembong serta menanggapi dan memberikan solusi yang tepat untuk mengatasinya.

Muara Gembong adalah Kecamatan di Kabupaten Bekasi yang terdampak bencana abrasi. "Abrasi ini mengakibatkan sekitar dua desa di Kecamatan Muara Gembong tenggelam, tambak hilang, sarana ibadah rusak, ekosistem rusak, anak-anak putus sekolah dan masyarakat kesulitan dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga, " ujar warga Muara Gembong, Alpiyah

Berdasarkan pemaparan Ketua Pusat Studi Bencana IPB, Yonvitner, upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi abrasi, dengan mengoptimalkan alokasi dana desa, membangun Indonesian Mangrove Subcity dan merancang rumah anti abrasi khusus untuk daerah pesisir pantai. Selain itu ia juga menuturkan bahwa masyarakat harus semakin sadar dengan peran ekosistem mangrove sebagai penangkal alami abrasi

Selain dari pakar ahli, terdapat sesi diskusi untuk  menampung aspirasi mahasiswa terkait solusi untuk mengatasi abrasi, berdasarkan bidang keilmuan dilingkup Institut Pertanian Bogor, seperti Himatesil, TGC dan Himasiera.

Salah satu solusi yang ditawarkan oleh pembahas yakni dari sisi perbaikan lingkungan dengan menanam lebih banyak mangrove serta solusi rekayasa teknologi dengan menggunakan hidrolik dan tetrapoda untuk memecah gelombang seperti yang disampaikan oleh Ketua HIMATESIL, Ahmad Yopi.

"Sadarkan diri anda, lakukan perubahan dan selamatkan Muara Gembong," pungkasnya.

Reporter: Iran G Hasibuan

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel