Wakil Ketua PWI Kabupaten Bogor, Sofwan Ali. |
CIBINONG, dinamikanews.id – Wakil Ketua Dewan Pers, Totok Suryanto, menegaskan bahwa wartawan memiliki posisi vital dalam kehidupan demokrasi sebagai agen kontrol sosial. Mereka bekerja berdasarkan kode etik jurnalistik dan prinsip profesionalisme demi menjaga akuntabilitas publik.
Hal itu disampaikannya dalam Seminar Keterbukaan Informasi dan Kemitraan dengan Media, yang digelar di Auditorium Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Bogor, Kamis (4/9/2025). Acara ini dihadiri belasan kepala sekolah dan kepala desa se-Kabupaten Bogor, dengan tujuan meningkatkan pemahaman mengenai pentingnya keterbukaan informasi serta peran strategis media massa.
Dalam paparannya, Totok menyebut profesi jurnalis memikul tanggung jawab moral untuk menyajikan informasi yang akurat, berimbang, dan independen.
"Keterbukaan dan transparansi bukanlah pilihan, melainkan kewajiban dalam tata kelola pemerintahan yang baik," ujarnya.
Senada, Analis Penuntut Umum Kejaksaan, Yohanna Martalina, menegaskan pentingnya keterbukaan informasi sebagaimana diatur dalam UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan peraturan terkait kepolisian.
"Tidak ada alasan bagi kepala sekolah maupun kepala desa untuk menutup-nutupi informasi kepada media. Ketakutan menghadapi wartawan justru bisa menjadi indikasi adanya potensi penyimpangan dalam pengelolaan dana," tegasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua PWI Kabupaten Bogor, Sofwan Ali, mengingatkan bahwa dana publik seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan dana desa wajib dikelola secara transparan.
"Wartawan bukan beban negara. Kami tidak memakai anggaran negara untuk bekerja, melainkan sebagai mitra pengawas publik. Justru kepala sekolah dan kepala desa yang mengelola dana negara harus siap diawasi," katanya.
Ia menambahkan, jika terdapat indikasi penyalahgunaan dana yang terungkap melalui pemberitaan, maka penegak hukum wajib melakukan penyelidikan profesional dan transparan.
"Tanpa kontrol dari media, dana publik sangat rawan disalahgunakan. Di sinilah peran kita semua untuk ikut mengawasi sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto," tegas Sofwan.
Seminar ini menghasilkan kesepahaman bahwa wartawan, kepala desa, dan kepala sekolah perlu membangun kemitraan berbasis keterbukaan informasi. Media bukan musuh, melainkan mitra strategis dalam memastikan anggaran negara digunakan tepat sasaran demi kesejahteraan masyarakat. (Bas)