Menuju Adipura, DLH Kabupaten Bogor Gelar Simulasi Pengolahan Sampah untuk Perkantoran - Dinamika News
News Update
Loading...

8/01/25

Menuju Adipura, DLH Kabupaten Bogor Gelar Simulasi Pengolahan Sampah untuk Perkantoran

R. Mursid, dari KSM Mitra Ruhay mendemonstrasikan sistem pengolahan sampah organik menggunakan komposter.

BOGOR, dinamikanews.id Dalam upaya mengurangi beban Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Galuga d inian menjawab tantangan darurat sampah di Kabupaten Bogor, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor menggelar Simulasi Pengolahan Sampah Non-Organik di Kantor DLH, Jumat, 1 Agustus 2025.

Acara ini diikuti oleh perwakilan dari seluruh instansi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor, sebagai bentuk komitmen bersama untuk menanggulangi persoalan sampah, khususnya di lingkungan perkantoran.

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah DLH Kabupaten Bogor, Agus Budi, mengungkapkan bahwa saat ini Kabupaten Bogor dalam kondisi darurat sampah. TPA Galuga, sebagai lokasi utama pembuangan sampah, sudah mendapat teguran dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) karena overkapasitas dan pengelolaan yang belum optimal.

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah DLH Kabupaten Bogor, Agus Budi didampingi Kasie Pengurangan Sampah Nurharyanti.

"Bupati saat ini sedang berpikir keras bagaimana Kabupaten Bogor bisa kembali meraih Piala Adipura yang sudah 10 tahun belum tercapai. Ini butuh upaya menyeluruh, dari hulu ke hilir," ujarnya.

Agus juga menegaskan bahwa sampah yang seharusnya masuk ke TPA adalah sampah residu saja, sementara sampah lainnya harus dikelola sejak dari sumbernya melalui pemilahan dan pengolahan, terutama untuk jenis non-organik.

Melalui simulasi ini, DLH mendorong semua instansi untuk mandiri dalam pengelolaan sampah dengan berpedoman pada Peraturan Bupati Nomor 13 Tahun 2019 tentang pengelolaan sampah. Salah satu strategi yang diangkat adalah pembentukan Unit Bank Sampah (UBS) di tiap kantor dinas sebagai solusi untuk mengurangi timbulan sampah.

"Semua instansi harus menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dan sadar bahwa pengelolaan sampah adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya DLH," tambahnya.

DLH juga menginformasikan bahwa mulai 2026 ditargetkan tidak ada lagi sampah yang harus dikirim ke TPA, sejalan dengan misi Zero Waste di tingkat desa.

Secara teknis, sesi simulasi dipandu oleh Nurharyanti, dari Seksi Pengurangan Sampah DLH Kabupaten Bogor. Ia menjelaskan teknis pembentukan UBS di tiap instansi serta metode pengolahan sampah non-organik, termasuk sistem komposter, pengomposan individu dan komunal, pembuatan biopori dan pembangunan rumah kompos.


Dua narasumber turut dihadirkan DLH untuk memperkaya kegiatan ini. Narasumber pertama dipandu Rachmat Sulaeman dari pengelola Bank Sampah Induk Bojonggede, yang memaparkan praktik nyata pengelolaan sampah di BSU dan mengklasifikasikan sampah menjadi tiga jenis yaitu sampah organik, non-organik, dan B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).

Narasumber kedua dipandu R. Mursid, dari KSM Mitra Ruhay yang secara langsung mendemonstrasikan sistem pengolahan sampah organik menggunakan komposter.

Melalui kegiatan ini, DLH Kabupaten Bogor berharap setiap instansi pemerintah dapat menjadi pelopor perubahan dalam pengelolaan sampah. Upaya kolektif ini diharapkan mampu mengurangi tekanan ke TPA Galuga dan memperbesar peluang Kabupaten Bogor untuk kembali meraih penghargaan Adipura di masa depan. (Nan)

Share with your friends

Give us your opinion
Notification
Aktifkan loncengnya jika ingin update artikel di web ini.
Done