BOGOR, dinamikanews.id – Pemerintah Kota Bogor bersama Perumda Tirta Pakuan resmi meluncurkan Zona Air Minum Prima (ZAMP) di Grand Salaka, Gang Jempol, RT 02 RW 04, Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Selasa (26/8/2025).
Launching ini dihadiri Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim, Sekda Kota Bogor Denny Mulyadi, Asisten Perekonomian dan Pembangunan sekaligus Dewan Pengawas Perumda Tirta Pakuan Hanafi, Wakil Ketua III DPRD Kota Bogor H. Dadang Iskandar Danubrata, serta Ketua Komisi II DPRD Kota Bogor Abdul Kadir Hasbi Alatas.
Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim menyebut hadirnya ZAMP sebagai terobosan besar dalam pelayanan publik dan peningkatan kualitas hidup warga. Program ini memungkinkan warga Mulyaharja untuk langsung mengonsumsi air dari keran rumah mereka.
"Sekarang warga bisa minum air langsung dari keran, tanpa harus beli galon lagi. Kualitasnya bahkan melebihi air minum dalam kemasan, dan harganya jauh lebih murah, hanya Rp7 per liter. Satu rumah tangga bisa menghemat hingga Rp300.000 per bulan," ungkap Dedie.
Saat ini layanan ZAMP baru menjangkau sekitar 6.000 rumah tangga di Mulyaharja dari total 190.000 pelanggan Tirta Pakuan. Namun, Pemkot Bogor berkomitmen memperluas cakupan secara bertahap dalam lima tahun ke depan.
Dedie menjelaskan, layanan ini membutuhkan investasi besar, terutama untuk penggantian jaringan pipa lama menjadi pipa High Density Polyethylene (HDPE) food grade yang higienis.
"Kita sudah menggunakan pipa HDPE, bukan pipa lama yang kurang higienis. Ditambah sistem kontrol kualitas yang memantau kadar klor, pH, kejernihan, dan kekeruhan air. Semua itu menjamin air benar-benar layak diminum langsung dari keran," tegasnya.
Direktur Utama Perumda Tirta Pakuan Rino Indira Gusniawan menambahkan, seluruh instalasi pengolahan air (WTP) di Kota Bogor sebenarnya sudah mampu menghasilkan air siap minum. Kendala utama ada pada distribusi pipa lama yang belum layak untuk air konsumsi langsung.
"Air di semua WTP kita sudah siap minum. Tapi pipa distribusi lama masih mengandung bahan yang tidak direkomendasikan. Karena itu, kami mulai rehabilitasi dengan pipa HDPE," jelas Rino.
Ia menegaskan, penerapan ZAMP akan dilakukan bertahap sesuai kesiapan infrastruktur. Setelah Mulyaharja, program ini direncanakan menyasar wilayah Tajur dan kawasan lain melalui tahapan inventarisasi.
"Mudah-mudahan ini mendukung visi Pak Wali, menjadikan Bogor lebih sehat sekaligus memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat," pungkas Rino. (Ismet)