Wali Kota Bogor Ajak Warga Bereskan Sampah dari Rumah - Dinamika News
News Update
Loading...

7/25/25

Wali Kota Bogor Ajak Warga Bereskan Sampah dari Rumah

BOGOR, dinamikanews.id – Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, secara resmi meluncurkan program "Bersama Bereskan Sampah di Rumah" atau "Beberes Runtah" di Hotel Luminor, Jalan Cidangiang, Kelurahan Tegallega, Kecamatan Bogor Tengah, Kamis (24/7/2035). Program ini merupakan inovasi Pemerintah Kota Bogor melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida), sebagai upaya nyata mengatasi permasalahan sampah dari sumbernya.

Gagasan program ini berasal dari Kepala Bidang Perekonomian, Sumber Daya Alam, Infrastruktur, dan Kewilayahan (PERSIK) Bapperida Kota Bogor, Sofie Linawati, S.T., M.M., yang tengah mengikuti Diklat Kepemimpinan Administrasi. Semangat dari program ini merupakan turunan langsung dari visi Bogor Beres, Bogor Maju, yang termaktub dalam misi Bogor Sehat dan menjadi bagian dari 33 program prioritas Kota Bogor.

Wali Kota Dedie Rachim menegaskan bahwa persoalan sampah merupakan isu serius yang harus ditangani bersama. "Produksi sampah harian Kota Bogor mencapai hampir 700 ton. Kalau bisa ditanggulangi dari hulu, dari sumbernya, maka beban ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Galuga tidak akan sebesar itu," tegasnya.

Ia menekankan bahwa penyelesaian persoalan sampah tidak hanya menjadi tugas pemerintah, tapi juga seluruh lapisan masyarakat, termasuk dunia usaha, sektor pendidikan, kesehatan, dan industri. "Kita sedang membangun fasilitas pengolahan sampah menjadi energi listrik (PSEL), tapi tanggung jawab moral tetap harus ada di masyarakat," ujarnya.

Kepala Bapperida Kota Bogor, Rudy Mashudi, S.T., M.P., mengungkapkan bahwa ide inovatif ini dilandasi oleh tingginya timbulan sampah harian Kota Bogor yang mencapai 600–700 ton. "Saat ini, baru 18–20 persen yang berhasil diolah dari tingkat sumber. Sebagian besar kontribusi berasal dari sampah sisa makanan, yang mencapai hampir 40 persen," katanya.

Program Beberes Runtah mulai diujicobakan di Kelurahan Tegallega sebagai pilot project. Masyarakat dilatih untuk memilah sampah dari rumah, dengan menyediakan wadah khusus untuk plastik dan ember terpisah untuk sisa makanan. Sampah kemudian langsung dikelola melalui sistem RT atau bekerja sama dengan TPS3R.

Tak hanya warga, program ini juga menggandeng pihak swasta, seperti hotel, restoran, café, pengembang, dan sektor pendidikan. Kolaborasi ini diperkuat dengan dukungan WWF dan lembaga lainnya dalam mengelola sampah bernilai rendah menjadi produk yang bermanfaat.

Sebagai bentuk keseriusan, peluncuran program Beberes Runtah juga dirangkaikan dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Pemkot Bogor dan para pelaku usaha, akademisi, serta mitra kolaborator seperti WWF. Komitmen ini menjadi tonggak awal gerakan kolektif untuk mengatasi persoalan sampah sisa makanan dari akarnya.

Sofie Linawati, selaku penggagas program menyatakan, "Beberes Runtah adalah wujud dari semangat Bogor Beres. Ini adalah upaya konkret menuju pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan, bukan hanya di rumah tangga tapi juga di ruang-ruang usaha dan pendidikan."

Dengan hadirnya program Beberes Runtah, Kota Bogor menunjukkan langkah progresif dalam menciptakan budaya sadar lingkungan. Gerakan ini diharapkan bisa mempercepat tercapainya kota yang bersih, sehat, dan lestari, dengan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat. (Ismet)

Share with your friends

Give us your opinion
Notification
Aktifkan loncengnya jika ingin update artikel di web ini.
Done