Sinergi Besar untuk Kader Ulama, LPP PWM Jateng dan PTMA Teken MoA Beasiswa Pesantren Unggul
5/11/25
PTMA di Jawa Tengah yang adakan MOA dengan LPP PWM Jawa Tengah. |
Surakarta, DINAMIKA NEWS — Komitmen Muhammadiyah dalam mencetak kader ulama unggul dan berkemajuan kembali ditegaskan melalui langkah strategis Lembaga Pengembangan Pesantren (LPP) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah. Pada Sabtu, 10 Mei 2025, bertempat di Aula Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), LPP PWM Jateng menggelar Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) sekaligus menandatangani Memorandum of Agreement (MoA) dengan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan 'Aisyiyah (PTMA) se-Jawa Tengah.
Kerja sama ini berfokus pada pemberian beasiswa kader pesantren sebagai bagian dari program Pesantren Unggul, yang bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia di lingkungan pesantren Muhammadiyah.
Hadir dalam acara ini tokoh-tokoh penting Muhammadiyah di Jawa Tengah dan nasional, antara lain Dr. H. Maskuri, M.Ed. (Ketua LPP PP Muhammadiyah), KH Dr. Tafsir, M.Ag. (Ketua PWM Jawa Tengah), Prof. Dr. H. Masrukhi, M.Pd. (Wakil Ketua PWM Jateng, Koordinator Bidang Pesantren), Para Rektor PTMA Jateng: UMS, UNIMUS, UMP, UM Magelang, UMPP, UM Kudus, Ketua dan Sekretaris LPP PDM se-Jawa Tengah dan para Mudir (pimpinan) pesantren Muhammadiyah se-Jawa Tengah
Ketua LPP PWM Jawa Tengah, KH M. Irzal Fadholi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan bentuk integrasi kekuatan Muhammadiyah di bidang pendidikan formal dan nonformal.
"Kami ingin menguatkan koneksi antara pesantren dan kampus Muhammadiyah agar tercipta SDM unggul, kompetitif, dan adaptif terhadap tantangan zaman," ujarnya.
Prof. Dr. Masrukhi, M.Pd., menambahkan bahwa kolaborasi ini juga bertujuan meningkatkan kualitas keilmuan para ustadz pesantren Muhammadiyah, agar mampu menjembatani pemahaman antara teks keagamaan klasik dengan dinamika sosial modern.
Ketua PWM Jateng, KH Dr. Tafsir, M.Ag., menegaskan bahwa masa depan kaderisasi ulama tergantung pada sinergi yang kuat antar elemen Muhammadiyah: pesantren, perguruan tinggi, dan lembaga dakwah. "Kita tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Perlu kolaborasi struktural agar kaderisasi berjalan sistemik dan berkelanjutan," tegasnya.
Program ini diharapkan menjadi motor penggerak untuk menjadikan pesantren Muhammadiyah sebagai pusat kaderisasi ulama, intelektual Muslim, dan pemimpin umat yang berwawasan luas serta relevan dengan tantangan global.
(Tarqum Aziz)