Jaksa Pertahanan: Gagasan Kolaboratif Alma Wiranta untuk Perkuat Sishanneg Indonesia
Alma Wiranta |
Bogor, DINAMIKA NEWS – Gagasan inovatif kembali muncul dari dunia penegakan hukum dan pertahanan Indonesia. Adalah Alma Wiranta, Jaksa aktif sekaligus kandidat Doktor Universitas Pertahanan RI, yang menggulirkan konsep progresif Jaksa Pertahanan (Jakhan) sebagai upaya sinergi antara Kejaksaan dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam memperkuat sistem pertahanan negara.
Gagasan ini mengemuka sebagai kelanjutan dari Nota Kesepahaman antara Jaksa Agung dan Panglima TNI pada 6 April 2023. Nota tersebut membuka jalan bagi sinergi kelembagaan antara Kejaksaan dan TNI dalam mendukung sistem pertahanan dan penegakan hukum nasional yang lebih integratif dan responsif terhadap ancaman era modern.
"Konsep Jaksa Pertahanan hadir sebagai respon terhadap ancaman keamanan nasional dan kompleksitas penegakan hukum di era kecerdasan buatan (AI). Kolaborasi ini diperlukan untuk menghadapi tantangan asimetris yang tidak bisa diselesaikan dengan pendekatan sektoral semata," ungkap Alma dalam keterangannya kepada pers di Bogor menjelang HUT Persaja ke-74.
Sinergi Doktrin: Dwi Bhakti Eka Dharma dan Tri Krama Adhyaksa
Menurut Alma, sinergi dua lembaga negara ini bukan hanya soal koordinasi operasional, melainkan integrasi doktrin. "Dengan menggabungkan nilai-nilai Tri Krama Adhyaksa dan Dwi Bhakti Eka Dharma, kita membangun fondasi hukum yang kuat sekaligus sistem pertahanan yang adaptif dan tangguh," tegas alumni Program Studi Strategi Perang Semesta Unhan RI ini.
Ia menekankan bahwa kehadiran Jaksa Pertahanan akan memperkuat posisi hukum dalam penanganan kasus-kasus yang bersinggungan langsung dengan aspek pertahanan, seperti terorisme, spionase, dan kejahatan lintas negara (extra ordinary crime).
Jaksa Pertahanan, menurut Alma, tak hanya menjadi "wakil negara" dalam proses hukum biasa, tetapi berpotensi menjadi aktor strategis yang mampu menjembatani ruang sipil dan militer, sekaligus menjadi model ideal penegakan hukum multidimensi di masa depan.
Lebih jauh, Alma membuka ruang diskusi publik dan akademik untuk menyempurnakan konsep ini. Ia bahkan mengusulkan agar rekrutmen Jaksa Pertahanan ke depan bisa berasal dari kalangan TNI yang bertugas di Oditurat Jenderal.
"Ini bukan hanya inovasi personal, tapi cita-cita bersama untuk menghadirkan negara yang benar-benar hadir dalam setiap sendi keamanan dan keadilan," ujarnya.
Konsep Jaksa Pertahanan Alma Wiranta hadir tepat di tengah transformasi global dan nasional yang membutuhkan kecepatan adaptasi dan keberanian integrasi. Dengan pendekatan lintas sektoral dan fokus pada penanganan kejahatan luar biasa, ide ini menjadi tawaran segar bagi masa depan sistem pertahanan hukum Indonesia.
Jika direalisasikan, konsep ini bisa menjadi tonggak lahirnya model penegakan hukum baru yang tak hanya menjamin keadilan, tapi juga menjaga kedaulatan bangsa. (Nan)