Dedie Rachim Sambut Dubes Swedia, Dorong Kolaborasi Riset Minyak Atsiri dan Inovasi Hijau di Bogor
Bogor, DINAMIKA NEWS — Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menerima kunjungan Duta Besar Swedia untuk Indonesia, Timor Leste, ASEAN, dan Papua Nugini, Daniel Blockert, di SEAMEO BIOTROP, Jalan Raya Tajur, Kecamatan Bogor Timur, Selasa (13/5). Kunjungan ini memperkuat komitmen kerja sama antara Indonesia dan Swedia dalam bidang riset, inovasi, serta pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan.
Hadir pula dalam pertemuan tersebut Deputy Director of Administration SEAMEO BIOTROP, Elis Rosdiawati, dan Wakil Rektor IPB University, Prof. Iskandar Zulkarnaen.
Dedie Rachim menekankan pentingnya kolaborasi dalam pengembangan riset, khususnya pemanfaatan minyak atsiri (essential oil), yang memiliki potensi besar untuk pengobatan, aromaterapi, dan relaksasi. Menurutnya, Bogor memiliki tradisi panjang sebagai pusat botani sejak era kolonial Belanda, dengan Kebun Raya Bogor sebagai simbol keunggulan ilmiah yang telah berdiri sejak 1817.
"Kami terus berupaya memperkuat peran Bogor sebagai pusat pengetahuan, sains, dan pengelolaan lingkungan. Kerja sama seperti ini membuka jalan bagi inovasi yang berdampak luas," ujar Dedie.
Dedie juga mengapresiasi hubungan erat Indonesia–Swedia yang menurutnya tidak hanya bersifat diplomatik, tetapi juga menyentuh ranah ilmiah dan kemasyarakatan.
Dubes Swedia, Daniel Blockert, menyatakan kekagumannya terhadap inovasi lokal yang ditampilkan SEAMEO BIOTROP, mulai dari produk berbasis jamur hingga pertanian hidroponik. Ia mengaku tertarik pada industri minyak esensial dan menyebutkan bahwa sejumlah universitas di Swedia siap menjalin kolaborasi dengan lembaga pendidikan di Bogor.
"Saya melihat banyak potensi kerja sama, termasuk di bidang bioteknologi dan minyak atsiri. Ini sangat menarik untuk dikembangkan bersama," ucap Blockert.
SEAMEO BIOTROP, Pusat Inovasi Tropis Asia Tenggara
Deputy Director SEAMEO BIOTROP, Elis Rosdiawati, menyebut kunjungan ini sebagai bentuk pengakuan terhadap BIOTROP sebagai pusat riset regional yang strategis. Dalam presentasinya, Elis memperlihatkan proses lengkap penyulingan minyak atsiri menjadi produk bernilai tinggi seperti sabun dan minyak wangi.
"Hari ini kami bangga menunjukkan salah satu riset terapan kami yang siap masuk industri. Ini bukti nyata bahwa hasil penelitian bisa menjadi motor pertumbuhan ekonomi," jelasnya.
Elis juga mengungkapkan bahwa Swedia tertarik untuk menjalin kerja sama teknis, termasuk pertukaran ahli (sharing expert) dan partisipasi dalam forum regional yang akan datang.
Sebagai informasi, SEAMEO BIOTROP merupakan lembaga di bawah SEAMEO (Southeast Asian Ministers of Education Organization) yang memiliki mandat untuk mendorong pembangunan berkelanjutan melalui riset dan inovasi di bidang biologi tropika, restorasi ekosistem, dan konservasi biodiversitas.
Kunjungan ini menjadi langkah awal menuju kolaborasi lebih erat antara Bogor dan Swedia, demi masa depan yang lebih hijau dan inovatif. (Ismet)