Bertahan di Tengah Badai, Solusi Bangun Indonesia Tunjukkan Ketangguhan Industri Semen
Jakarta, DINAMIKA NEWS – Di tengah tekanan berat industri semen nasional, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) berhasil menunjukkan daya tahan (resiliensi) bisnis dengan kinerja solid di kuartal I 2025. Meski dihantam berbagai tantangan seperti pasar oversupply, curah hujan tinggi, hingga lesunya daya beli, SBI tetap mencatatkan pencapaian yang mencerminkan efisiensi dan adaptabilitas tinggi.
Sepanjang kuartal I 2025, SBI mencatat volume penjualan semen dan terak sebesar 2,8 juta ton dengan pendapatan mencapai Rp2,46 triliun. Walaupun terjadi penurunan permintaan pasar domestik sebesar 7,4% dibanding tahun sebelumnya, perusahaan mampu menjaga stabilitas laba kotor di angka Rp422 miliar dan mencatat laba bersih sebesar Rp48 miliar. Yang menarik, beban keuangan bersih berhasil ditekan hingga 30,7%, menandakan pengelolaan struktur keuangan yang disiplin dan strategis.
"Dalam situasi pasar yang menantang, kami terus berinovasi dan melakukan efisiensi untuk menjaga daya saing. Strategi ini menjadi fondasi penting agar kami tetap mampu memberikan kontribusi terhadap pembangunan nasional," ujar Direktur Utama SBI, Asri Mukhtar.
Optimisme untuk pertumbuhan masih terbuka lebar. Asosiasi Semen Indonesia memperkirakan penjualan nasional akan tumbuh tipis di kisaran 1-2% tahun ini, terutama karena dorongan proyek pemerintah dan sektor perumahan, termasuk program pembangunan 3 juta rumah.
SBI pun melihat peluang ekspor sebagai jalur strategis pertumbuhan. Perusahaan kini tengah menyelesaikan proyek pengembangan dermaga dan fasilitas semen tipe khusus yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pasar Amerika Serikat. Proyek ini merupakan bagian dari kerja sama strategis dengan Taiheiyo Cement Corporation, perusahaan semen ternama asal Jepang.
Tak hanya fokus ke luar negeri, SBI juga terlibat aktif dalam proyek-proyek dalam negeri, termasuk suplai beton untuk kawasan hunian besar Summarecon Crown Gading di Bekasi, dan pembangunan dermaga strategis di Kalibaru, Jakarta Utara.
"Infrastruktur dan perumahan adalah tulang punggung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan tetap menjaga kualitas, efisiensi, dan inovasi, kami berkomitmen untuk terus menjadi bagian dari pembangunan bangsa," pungkas Asri. (**)