Tiga Aksi Begal Terjadi dalam Sepekan di Rancabungur: Warga Cemas, Penerangan Jalan Disorot
![]() |
Salah seorang korban aksi begal di Desa Rancabungur. |
Bogor, DINAMIKA NEWS — Masyarakat Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, dibuat resah oleh maraknya tindak kejahatan jalanan yang terjadi dalam sepekan terakhir. Tiga insiden pembegalan tercatat di Desa Rancabungur hanya dalam waktu beberapa hari, mengakibatkan korban mengalami luka serius dan kehilangan sepeda motor.
Insiden pertama berlangsung pada Rabu dini hari, 23 April 2025, sekitar pukul 00.00 WIB. Seorang pria berusia 34 tahun, Imron, diserang oleh empat orang tak dikenal yang membawa senjata tajam. Dalam peristiwa itu, Imron mengalami luka bacokan, sementara motor miliknya dibawa kabur para pelaku.
Masih di hari yang sama, aksi penjambretan menimpa seorang wanita di kawasan Karacak, Blok CK. Beruntung, pelaku berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian sebelum sempat melarikan diri.
Tak berhenti di situ, pada dini hari berikutnya, kejadian tragis kembali terjadi di Gang Lengkeng, masih dalam wilayah Desa Rancabungur. Korban bernama Jajang mengalami luka fisik dan kehilangan sepeda motor akibat dibegal oleh orang tak dikenal.
Kapolsek Rancabungur, Iptu Azis Hidayat, dalam keterangannya yang diunggah melalui media sosial milik anggota DPRD, Irman Nurcahyan, menyampaikan bahwa pihak kepolisian telah melakukan patroli secara berkala di wilayah-wilayah rawan. Namun, minimnya pencahayaan jalan di sejumlah titik dianggap sebagai faktor utama yang mempermudah aksi kriminal.
"Dari Desa Mekarsari sampai Bantarjaya, ada sekitar 10 titik yang penerangannya sangat kurang. Ini yang membuka peluang bagi pelaku kejahatan untuk beraksi. Mereka memanfaatkan situasi gelap dan sepi," ungkap Iptu Azis.
Ia menambahkan bahwa akses dan respon cepat polisi juga terkendala oleh lokasi kantor Polsek yang saat ini berada di luar Kecamatan Rancabungur, tepatnya di wilayah Kota Bogor.
Anggota DPRD Kabupaten Bogor, Irman Nurcahyan, turut menyoroti persoalan jarak tersebut. Menurutnya, keberadaan kantor Polsek yang terlalu jauh membuat pelayanan terhadap warga kurang maksimal.
"Bayangkan jika kejadian terjadi tengah malam, respon bisa terlambat karena lokasi kantor cukup jauh. Idealnya, Polsek berada di tengah-tengah masyarakat Rancabungur agar lebih cepat tanggap," jelas Irman.
Pihak kepolisian mengakui bahwa kondisi ini menjadi tantangan tersendiri dalam menjaga keamanan wilayah. Ke depan, warga berharap ada peningkatan sarana keamanan, termasuk penambahan lampu penerangan jalan dan peninjauan kembali lokasi markas Polsek agar lebih dekat dengan masyarakat yang dilayaninya. (DidikRYM)