Perangi Miras, Dedie Rachim Tegaskan Komitmen Jaga Ketertiban Kota Bogor
 |
| Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim. |
Bogor, DINAMIKA NEWS – Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, kembali menegaskan komitmennya dalam menjaga ketertiban dan keamanan Kota Bogor, khususnya melalui upaya intensif dalam menertibkan peredaran minuman keras (miras) ilegal.
Dalam apel pagi yang digelar di Plaza Balai Kota Bogor, Senin (14/4/2025), Dedie menyampaikan bahwa penanganan miras bukan hanya soal penegakan hukum, tetapi bagian dari menjaga moral, ketertiban, dan keselamatan warga.
"Penertiban miras adalah upaya kita bersama untuk menjaga Kota Bogor tetap tertib, aman, dan sehat dari pengaruh negatif," ujar Dedie.
Ia mengungkapkan bahwa dalam operasi terbaru bersama jajaran Satpol PP, ribuan botol miras dari berbagai merek dan jenis berhasil diamankan. Salah satunya, pada Jumat (11/4/2025) malam, ditemukan 1.787 botol miras dari sebuah rumah yang dijadikan gudang di Jalan Ciheuleut, Kelurahan Baranangsiang, Bogor Timur. Jumlah tersebut hampir menyamai total sitaan selama satu bulan Ramadan sebelumnya, yakni 1.792 botol.
Guna mengintensifkan langkah ke depan, Dedie juga meminta Wakil Wali Kota, Jenal Mutaqin, untuk terjun langsung bersama perangkat daerah dan terus melakukan pengawasan di lapangan.
Namun, Dedie menekankan bahwa peran masyarakat juga sangat penting. "Kami butuh dukungan dan informasi dari warga serta tokoh wilayah agar peredaran miras ini bisa ditekan," tambahnya.
Selain isu miras, Dedie turut mengingatkan perangkat daerah untuk memperhatikan kebersihan lingkungan dan lebih cepat tanggap terhadap keluhan masyarakat.
Ia juga menyampaikan pesan etika berkendara kepada para ASN. "Dahulukan pejalan kaki yang ingin menyeberang di zebra cross. Mulai dari kesadaran kecil ini, kita bangun budaya tertib demi Kota Bogor yang lebih manusiawi," kata Dedie.
Dengan komitmen yang terus ditegaskan ini, Pemkot Bogor berharap mampu menciptakan kota yang tidak hanya tertib dari segi fisik, tetapi juga nyaman, aman, dan sehat secara sosial. (Ismet)