-->

Kementerian Agama Raih Penghargaan MURI Bimbingan Manasik Haji Nasional

Menteri Agama Nazaruddin Umar di acara Bimbingan Manasik Haji Nasional secara hybrid.

Jakarta, DINAMIKA NEWS -- Kementerian Agama (Kemenag) Indonesia berhasil meraih penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) atas terselenggaranya kegiatan Bimbingan Manasik Haji Nasional secara hybrid, yang menggabungkan pertemuan luring di Asrama Haji Pondok Gede dengan lebih dari 500 titik lokasi daring di seluruh Indonesia. Kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam upaya pembinaan jemaah haji di tanah air, yang semakin mencerminkan antusiasme dan komitmen tinggi menjelang pelaksanaan ibadah haji tahun ini.

Kegiatan monumental ini diikuti oleh 1.500 peserta secara langsung (offline) di Jakarta, serta lebih dari 141.000 peserta dari berbagai wilayah Indonesia yang ikut serta secara daring. Angka yang fantastis ini menunjukkan semakin tingginya perhatian umat Islam Indonesia terhadap persiapan ibadah haji, baik secara fisik maupun spiritual.

Menteri Agama, dalam sambutannya, menekankan pentingnya pendekatan baru dalam bimbingan manasik haji. Tidak hanya sebatas pemahaman fiqh, tetapi juga penekanan pada pemaknaan ruhani yang mendalam dan transformasi diri para calon jemaah. Menurutnya, haji yang diterima (maqbul) belum tentu membawa perubahan sejati dalam hidup, sementara haji yang mabruryang mengarah pada peningkatan akhlak, ketulusan, dan kepekaan sosial pasti diterima oleh Allah SWT.

Tahun ini, ibadah haji menjadi semakin istimewa, karena bertepatan dengan Haji Akbar, yang di mana wukuf di Arafah jatuh pada hari Jumat. Keutamaan hari tersebut diyakini setara dengan 70 kali ibadah haji biasa, dan di hari itu pula doa-doa diijabah, ampunan dilimpahkan, serta rahmat Allah turun tanpa batas.

Dalam kesempatan tersebut, Menag Nasaruddin Umar juga mengingatkan bahwa haji bukan hanya sekadar ritual, melainkan bagian dari misi kekhalifahan manusia dan dialog dengan Allah. "Allah mencintai dialog. Setelah pulang haji, jangan takut untuk berdialog dengan siapapun, karena itu adalah tradisi Tuhan," tegasnya. Menurutnya, Kakbah sebagai rumah pertama tempat pertaubatan di bumi, mengajarkan umat untuk terus memperbaiki diri dan bertransformasi menuju kebaikan.

Nasaruddin juga mengangkat pentingnya ibadah tawaf, yang sejatinya merupakan gerakan spiritual meniru para malaikat. Ritual tawaf ini diyakini mampu menggugurkan dosa dan menyatukan diri dengan poros ilahi. Bahkan, dalam pandangan Ibnu Arabi, pahala 100.000 kali lipat tidak hanya terbatas pada pelataran Kakbah, tetapi juga meliputi seluruh wilayah Tanah Haram.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh berbagai pejabat tinggi Kementerian Agama, termasuk Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, serta pejabat lainnya yang terhubung baik secara langsung maupun daring. Dengan terselenggaranya bimbingan manasik haji nasional ini, diharapkan para calon jemaah haji Indonesia tidak hanya siap secara syar'i, tetapi juga siap secara spiritual untuk menjalani ibadah haji yang mabrur.

Momen Haji Akbar tahun ini menjadi harapan besar bagi umat Islam Indonesia, agar ibadah haji bukan hanya diterima secara ritual, tetapi juga membawa dampak positif yang nyata bagi transformasi diri, keluarga, dan umat. (**)

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel