-->

Dedie Rachim Gaungkan Semangat Kartini Lewat Program Sosial dan Pendidikan Inklusif

Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim.

Bogor, DINAMIKA NEWS — Semangat perjuangan R.A. Kartini kembali menggema di Kota Bogor dalam peringatan Hari Kartini yang dirangkaikan dengan apel pagi di Plaza Balai Kota, Senin (21/4). Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, memanfaatkan momentum ini untuk menegaskan komitmennya terhadap sejumlah program strategis yang menitikberatkan pada pemberdayaan sosial, pendidikan inklusif, serta peningkatan kualitas ruang publik.

Dalam sambutannya, Dedie memaparkan beberapa inisiatif unggulan yang akan segera digulirkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Program-program ini menyentuh langsung isu-isu krusial seperti kesejahteraan lansia perempuan, akses pendidikan untuk anak-anak kurang mampu, serta pemenuhan gizi bagi pelajar.

Salah satu sorotan utama adalah peluncuran program "Bogor Nyaah Ka Indung", sebuah inisiatif berbasis empati yang ditujukan bagi perempuan lansia yang hidup sebatang kara dan berada dalam kondisi miskin. Program ini merupakan adaptasi dari "Jabar Nyaah Ka Indung" milik Pemprov Jawa Barat, namun dengan pendekatan khas Bogor: satu ASN mendampingi satu lansia.

"Kita harus data dan verifikasi langsung, by name by address. Lurah dan camat harus terjun ke lapangan agar bantuan ini benar-benar menyasar mereka yang selama ini mungkin terlewat," tegas Dedie.

Terobosan di Dunia Pendidikan

Tak hanya soal sosial, Dedie juga menyoroti pentingnya pendidikan sebagai alat perubahan. Ia memperkenalkan tiga program sekolah baru:

  1. Sekolah Rakyat di Rancamaya, Bogor Selatan – difokuskan untuk anak-anak keluarga tidak mampu yang kesulitan mengakses pendidikan karena kendala ekonomi dan transportasi.

  2. Sekolah Garuda – bagi anak-anak kurang mampu namun memiliki prestasi akademik.

  3. Sekolah Prestasi – sebagai wadah pengembangan bagi calon atlet muda Kota Bogor.

"Pendidikan harus hadir dan menjangkau semua lapisan masyarakat, termasuk yang paling rentan," ujar Dedie.

Dalam rangka memperkuat ketahanan pangan di sektor pendidikan, Dedie juga membeberkan rencana besar Pemkot Bogor untuk mengoperasikan 82 dapur MBG (Makan Bergizi Gratis) yang menyasar 120 ribu siswa di kota ini.

Saat ini baru lima dapur yang beroperasi, namun Pemkot akan mengoptimalkan aset daerah seperti pasar tradisional dan menggandeng berbagai pihak termasuk Koperasi Merah Putih. Koperasi yang bergabung akan mendapat dukungan dana hingga Rp 5 miliar dari pemerintah pusat.

Menyentuh aspek ketertiban dan ekspresi seni, Dedie juga mengumumkan dimulainya audisi pengamen Kota Bogor pada Selasa (22/4). Pengamen yang lolos seleksi akan diberikan ruang khusus untuk tampil di taman-taman kota, mengikuti konsep street performance ala kota-kota besar dunia.

"Pengamen tetap bisa berkarya, tapi tidak mengganggu kenyamanan warga. Kita ingin ruang publik yang tertib namun tetap memberi ruang ekspresi," tambahnya.

Menutup arahannya, Dedie Rachim mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memaknai Hari Kartini sebagai momen refleksi atas pentingnya peran perempuan dalam setiap aspek pembangunan. "Kartini mengajarkan bahwa perubahan bisa dimulai dari ruang terkecil, dari rumah hingga ke tatanan pemerintahan." (Ismet)

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel