Bogor, DINAMIKA NEWS – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terus menunjukkan ketegasan dalam menegakkan peraturan selama bulan suci Ramadan. Melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan dibantu jajaran kepolisian, Pemkot kembali menggelar razia terhadap tempat hiburan malam (THM) yang membandel serta warung-warung yang menjual minuman keras (miras) tanpa izin.
Razia yang dilakukan pada Kamis (20/3/2025) dini hari ini berujung pada penyegelan satu THM di Sukasari, Kecamatan Bogor Timur, yang tetap beroperasi meski sudah ada larangan. Selain itu, petugas juga menyita 303 botol miras ilegal dari warung-warung di wilayah Bogor Tengah dan Tanah Sareal.
Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin, menegaskan bahwa Pemkot tidak akan mentoleransi pelanggaran terhadap aturan yang telah ditetapkan.
"Ini sebagai langkah tegas dalam penegakan sanksi. Aturannya sudah jelas, jika ada yang ngeyel, kami tidak akan pilih kasih. Siapa pun yang melanggar regulasi, saya akan berada di barisan terdepan untuk menertibkannya," ujarnya usai razia.
Ia menambahkan bahwa razia ini merupakan bentuk pengawasan terhadap Surat Edaran (SE) Nomor 300/KEP.73-BAKESBANGPOL/2025 yang mengatur ketertiban umum selama Ramadan 1446 H/2025.
Menurut Jenal, total minuman keras yang telah disita selama Ramadan ini sudah mencapai sekitar 1.000 botol. Penyitaan dilakukan di beberapa titik, termasuk Jalan Dewi Sartika, Alun-Alun, hingga Cimanggu.
"Kami tidak akan segan-segan untuk melakukan operasi serupa, apalagi jika ada banyak aduan dari masyarakat terkait situasi kamtibmas di Kota Bogor," tegasnya.
Dengan razia ini, Pemkot Bogor berharap ketertiban dan kenyamanan masyarakat selama Ramadan dapat terjaga, sekaligus memberikan efek jera bagi pelaku usaha yang masih nekat melanggar aturan. (Ismet)
