Pj. Bupati Bogor dan Menteri Lingkungan Hidup Perkuat Kesadaran Lingkungan di SMAN 1 Sukaraja
Bupati Bogor, Bachril Bakri, bersama Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, menanam pohon di SMAN 1 Sukaraja. |
Sukaraja, DINAMIKA NEWS – Pj. Bupati Bogor, Bachril Bakri, bersama Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, melakukan kunjungan kerja di SMAN 1 Sukaraja, Kabupaten Bogor pada Kamis (13/02/25). Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat kesadaran lingkungan di kalangan generasi muda, khususnya di Kabupaten Bogor.
Acara dimulai dengan senam sehat yang melibatkan para siswa-siswi SMAN 1 Sukaraja, diikuti dengan sesi interaktif antara Menteri Lingkungan Hidup, Pj. Bupati Bogor, dan para pelajar. Mereka berbicara langsung mengenai pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan hidup. Setelah senam, kegiatan berlanjut dengan peninjauan pengelolaan sampah di sekolah tersebut serta penanaman pohon secara serentak bersama para siswa.
Pj. Bupati Bogor, Bachril Bakri, menyampaikan apresiasi atas kesempatan berinteraksi dengan para pelajar di Kabupaten Bogor. Menurutnya, kegiatan ini penting untuk mengedukasi generasi muda mengenai keberlanjutan lingkungan, khususnya dalam hal pengelolaan sampah, yang menjadi isu krusial di banyak wilayah di Indonesia.
"Kami berharap kegiatan ini bisa memotivasi para siswa untuk lebih peduli terhadap lingkungan, mengingat pengelolaan sampah yang baik sangat penting untuk keberlanjutan kita bersama," ujar Bachril.
Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, juga menekankan pentingnya kesadaran lingkungan bagi generasi muda Indonesia. Dalam kesempatan ini, ia mengajak para pelajar untuk lebih peduli terhadap sampah, tidak hanya sekadar membuangnya di tempat sampah, tetapi juga mengelola dengan baik, mengurangi sampah plastik, serta memulai pemilahan sampah di tingkat rumah tangga.
"Tragedi yang terjadi di TPA Leuwigajah, Cimahi, pada 21 Februari 2005, menjadi contoh nyata betapa pentingnya pengelolaan sampah dengan serius. Kita harus belajar dari tragedi tersebut dan mencegah kejadian serupa terjadi di daerah lain," tegas Hanif.
Menteri Hanif juga menyoroti masalah sampah plastik di Indonesia, yang saat ini merupakan penghasil sampah plastik terbesar ketiga di dunia. Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk berkomitmen mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan memulai gaya hidup ramah lingkungan.
Sebagai simbol komitmen terhadap keberlanjutan, kegiatan penanaman pohon Trembesi dilakukan, yang dinilai dapat membantu menyerap karbon secara signifikan. Satu pohon Trembesi mampu menyerap 28,5 ton karbon per tahun, setara dengan emisi yang dihasilkan oleh 6.000 motor yang berjalan sejauh 10 km setiap hari.
Acara ini ditutup dengan pesan optimisme dari Menteri Lingkungan Hidup kepada para siswa, yang merupakan bagian dari "Generasi Emas" Indonesia pada tahun 2045.
"Melalui kegiatan seperti ini, kami berharap anak-anak muda dapat menjadi pelopor dalam perubahan lingkungan yang lebih baik," tutup Hanif.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk terus meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan generasi muda, serta mendorong pelaksanaan kebijakan ramah lingkungan di tingkat lokal dan nasional. (Nan)