Penuh Kebohongan dan Manipulasi, Warga Desa Bojongmurni Ciawi Tuntut Kades Mundur
1/03/25
Aksi unjuk rasa warga di kantor Desa Bojongmurni Ciawi, Jum'at (3/1/2025). |
Aksi warga dipimpin Ketua Pemuda Desa Bojongmurni Amran menuntut janji Kades Kusnadi yang telah dibuat dan ditandatangani untuk merealisasikan sejumlah pembangunan yang belum terealisasi pada tanggal 31 Desember 2024.
Aksi warga sempat memanas, akibat kades tidak mau menemui langsung warga dan menginginkan untuk mediasi didalam bersama perwakilan 7 orang bersama BPD. Sampai akhirnya warga tetap menuntut kades untuk menjelaskan langsung dengan warga di luar kantor desa.
Amran menegaskan kesabaran warga sudah tidak bisa dibendung lagi untuk menagih janji Kades yang sudah dibuat pada tanggal 6 Desember 2024 lalu.
"Sebelumnya kami telah menanyakan kepada Kades tentang janji kepada warga yang ditulis tangan dan ditandatangani itu pada tanggal 26 dan 28 Desember 2024, tetapi kades sama sekali tidak mau menemui warga untuk menjelaskan janjinya sampai akhirnya warga datang langsung ke kantor Desa," kata Amran.
Amran menjelaskan aksi unjuk rasa ini bentuk kekesalan atas kinerja kepala desa yang dianggap tidak amanah terhadap anggaran yang digelontorkan pemerintah untuk pembangunan wilayah desanya.
"Unjuk rasa ini terkait dengan transparansi alokasi dana APBDes pada tahun 2022, 2023 hingga 2024. Dana milyaran tersebut telah diselewengkan dan dimanipulasi, ungkap Amran.
"Adapun poin terahir, kami mendesak BPD selaku badan legislatif yang memiliki wewenang mengawasi kinerja, serta pengalokasian dana Desa," imbuh Amran.
"BPD huga harus memberikan sikap tegas terhadap semua permasalahan yang terjadi di Desa Bojongmurni," tegas Amran.
![]() |
Kades Bojongmurni Muhamad Kusnadi saat menemui unjuk rasa warga di halaman kantor desa. |
Sementara itu, Kepala Desa Bojongmurni, Muhamad Kusnadi berkilah bahwa semua itu sudah dilaksanakan sesuai dengan aturan yang ada. Sementara terkait data yang di minta warga Kades mengatakan data pelaporan desa itu rahasia.
"Data pelaporan itu rahasia, semua sudah beres, kalaupun tidak beres anggarannya gak mungkin bisa turun lagi," ucapnya.
Keluh kesah warga juga dialami oleh para Kader Posyandu Bojongmurni yang mempertanyakan anggaran untuk Kader Posyandu tidak disalurkan pada dari tahun 2022 dan 2023.
"Dana Revitalisasi Posyandu tahun
2022 dan 2023 tidak turun ke Posyandu baru dicairkan pemerintah desa di akhir tahun 2024," ujar Ketua Kader Posyandu Bojongmurni Nyai Siti Markonah.
Terkait Anggaran Posyandu yang ditanyakan kader, Kades Kusnadi menjelaskan bahwa anggaran Posyandu tahun 2022 dan 2023 disalurkan tidak secara langsung berbentuk uang tapi diperuntukan untuk kesehatan.
"Itu hak balita bukan untuk kader, dan setiap wilayah jumlah balita tidak sama," kata Kades.
Dianggap jawaban kades tidak memuaskan dan banyak kebohongan, warga mengultimatum kades dalam waktu 1x24 jam, untuk memberikan laporan pertanggngjawaban pemerintah desa yang di minta warga untuk diberikan kepada perwakilan warga yakni Amran.
Warga juga memastikan dalam waktu tiga hari kedepan akan menggelar aksi serupa dengan massa yang lebih banyak lagi di kantor Kecamatan Ciawi. Untuk selanjutnya akan menggelar aksi di kantor DPMD dan Bupati Bogor di Cibinong. (Nan)