Wamenko Kumham Imipas, Otto Hasibuan, membuka Rakernas IWO 2025 didampingi KSB IWO Pusat. |
JAKARTA, dinamikanews.id – Wakil Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Wamenko Kumham Imipas), Otto Hasibuan, menegaskan pentingnya peran media dalam memperkuat demokrasi dan kepemimpinan nasional di tengah derasnya arus digitalisasi.
Pesan tersebut disampaikan Otto saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ikatan Wartawan Online (IWO) yang mengusung tema "IWO: Adaptasi Kekuatan Digital, Perkuat Kepemimpinan", di Grand Hotel Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu–Kamis (22–23 Oktober 2025).
Dalam sambutannya, Otto menegaskan bahwa profesi wartawan memiliki landasan hukum yang kuat dan dijamin oleh undang-undang. Namun, ia mengingatkan bahwa kebebasan pers harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan menjunjung tinggi etika profesi.
"Pers adalah pekerjaan yang bebas, namun kebebasan itu harus berjalan seiring dengan tanggung jawab, etika, dan penghormatan terhadap hukum," ujar Otto.
Ia menjelaskan, media memiliki kekuatan besar dalam membentuk wajah demokrasi, membangun kesadaran publik, serta menjaga kualitas kepemimpinan nasional.
"Demokrasi yang sehat tidak akan tumbuh tanpa peran pers yang independen dan berintegritas. Media online kini menjadi garda depan dalam mencerdaskan masyarakat," tambahnya.
Otto juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi dunia pers di era digital, terutama maraknya hoaks dan disinformasi. Menurutnya, di tengah banjir informasi, jurnalisme harus hadir sebagai penyaring kebenaran dan penjaga integritas informasi.
"Pers harus menjadi garda terdepan dalam melawan hoaks dan disinformasi, dengan berita yang faktual, berimbang, dan dapat dipercaya," tegas Otto.
Lebih lanjut, ia mengajak insan pers untuk terus berinovasi dalam menyampaikan berita dan informasi, tanpa meninggalkan nilai-nilai etika dan moral jurnalisme yang luhur.
Otto menegaskan bahwa pemerintah dan insan pers memiliki tanggung jawab yang sama dalam menjaga kualitas demokrasi di Indonesia. Ia menyatakan komitmen pemerintah untuk terbuka terhadap kritik konstruktif dan dialog produktif dengan media.
"Kami terbuka untuk berdialog. Kami percaya, kritik yang jernih justru membantu memperbaiki kebijakan publik," ujarnya.
Menutup sambutannya, Otto Hasibuan mengajak seluruh insan pers untuk menjadikan kebebasan pers sebagai energi positif dalam membangun bangsa.
"Mari bersama menjadikan kebebasan pers sebagai kekuatan untuk mencerdaskan bangsa dan memperkuat karakter demokrasi kita," tutupnya. (**)